Sjors, Anjing Pelacak Narkoba Unit K9 BNN RI Pernah Deteksi Penyelundupan 500 Kg Ganja
JAKARTA - Satu per satu penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, menjadi sasaran dua ekor anjing ras belgian malinois milik Unit Deteksi K9 Badan Narkotika Nasional (BNN) RI pada Selasa, 18 April, siang.
Tas dan kardus barang bawaan para penumpang didekati hewan pintar tersebut untuk mendeteksi apakah ada narkoba di dalam barang-barang bawaan penumpang.
Anjing pintar pelacak narkoba itu bernama Sjors, milik Unit Deteksi K9 BNN RI. Dari pantauan VOI di lokasi, Sjors terlihat agresif ketika melihat sejumlah tas dan barang bawaan lainnya milik penumpang mudik di Terminal Kampung Rambutan.
Sjors terus bergerak melacak penciuman jejak narkotika yang ada di sejumlah barang. Mulai dari barang milik penumpang di ruang tunggu bus hingga ke area bagasi barang dalam bus. Namun dari hasil pelacakan sementara, petugas K9 belum berhasil menemukan keberadaan narkotika di Terminal Kampung Rambutan.
"Dua ekor anjing yang dikerahkan bernama Sjors dan Lola, keduanya ras belgian malinos. Sjors spesialis (pendeteksi) ganja, sabu, ekstasi, heroin dan kokain," kata Pengatur Muda Tingkat 1 Unit Deteksi K9 BNN RI, Samuel Siagian kepada VOI di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa, 18 April.
Baca juga:
Selama 2 tahun, Samuel bertugas bersama hewan anjing pelacak bernama Sjors. Menurut Samuel, Sjors merupakan anjing berprestasi yang pernah mengungkap penyelundupan narkotika jenis ganja sekitar tahun 2021 lalu.
"Sjors spesialis ganja dan pernah ungkap 500 kilogram ganja di Pantai Mutiara sekitar tahun 2021. Ganja ditemukan dari kapal, yang diselundupkan di sebuah tempat yang terbalut terpal," ujarnya.
Dalam kegiatan pengamanan arus mudik, Samuel kembali bertugas bersama anjing K9 bernama Sjors untuk mendeteksi peredaran dan penyelundupan narkotika di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.