Diminta Balikan Uang Lelang Rp900 Juta dari Wahyu Kenzo, Gus Miftah: Sudah Dipakai untuk Amal
JAKARTA - Gus Miftah menolak permintaan Zainul Arifin untuk menunjukkan iktikad baik dengan mengembalikan uang sebesar Rp900 juta yang didapat dari Wahyu Kenzo pada saat lelang blangkon.
Meski prihatin dengan banyaknya korban yang merugi akibat perbuatan Wahyu Kenzo, Gus Miftah menyebut uang yang diterimanya sudah sedari awal digunakan untuk kegiatan amal.
“Kita jelas prihatin tetapi kalau ini (diminta kembalikan uang) dasarnya apa? Karena uang itu sudah dipakai untuk amal. Bahwa saya bersimpati untuk korban itu pasti,” ujar Gus Miftah kepada awak media di Cipete, Jakarta Selatan pada Jumat, 14 April.
Gus Miftah kemudian bercerita bagaimana proses lelang itu terjadi. Pada saat itu, ia menggelar konser amal, dimana salah satu agendanya adalah melelang salah satu blangkon yang ia miliki.
“Karena blangkon pertama saya laku Rp 200 juta, maka waktu itu saya membuat harga terendah untuk bid itu Rp200 juta. Setelah kita seleksi, ternyata ada dua orang yang membuka harga dasar Rp200 juta. Proses lelang itu terbuka dan live,” tutur Gus Miftah menceritakan proses lelang.
“Kemudian akhirnya yang paling tinggi, yang bersangkutan (Wahyu Kenzo) membeli Rp900 juta. Uangnya semua untuk charity. Jadi tidak ada satu rupiah pun kita pakai,” sambungnya.
Lebih lanjut, Gus Miftah mengatakan dirinya juga masih mengeluarkan uang pribadinya pada acara amal tersebut.
Baca juga:
Untuk menjelaskan lebih lanjut kepada awak media, Gus Miftah turut mengajak Rosario de Marshall alias Hercules yang disebutnya juga hadir dalam acara amal yang diinisiasinya.
Hercules membenarkan bahwa uang sebesar Rp900 juta dari hasil lelang blangkon diserahkan seluruhnya untuk amal. Pria asal Timor Timur itu juga menyebut acara amal yang dimaksud, juga turut dihadiri oleh beberapa tokoh nasional.
“Saya ada (di acara amal). Ada beberapa barang lain juga yang dilelang. Ada tokoh-tokoh juga, orang tua-orang tua kita juga hadir, ada Pak Kiai Said juga hadir,” pungkas Hercules.