Bank Digital Terbesar di Hong Kong, Perluas Layanan ke Aset Kripto
JAKARTA - ZA Bank, bank digital terbesar di Hong Kong, mengumumkan rencananya untuk memperluas layanan ke pasar aset kripto. Bank ini akan menawarkan pengguna bursa kripto yang berlisensi di Hong Kong fasilitas untuk memasuki dan keluar dari pasar kripto menggunakan dolar Hong Kong, yuan China, atau dolar AS, seperti dilaporkan oleh Bloomberg.
ZA Bank sendiri telah menjadi bank digital pertama yang beroperasi di Hong Kong sejak Maret 2020, saat pandemi global COVID-19 mulai melanda. Bank ini dimiliki oleh ZA Group yang didirikan oleh Ou Yaping, seorang miliarder asal China.
Keputusan ZA Bank untuk melayani investor dan pedagang kripto datang ketika beberapa pihak mengusulkan bahwa aset digital mungkin telah berkontribusi terhadap masalah yang dihadapi oleh Silicon Valley Bank dan Signature. Sejumlah bursa kripto besar juga mengalami kesulitan mencari mitra perbankan setelah lembaga-lembaga tersebut gagal.
Dalam upaya untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, regulator di Hong Kong berencana mengadakan forum dengan perusahaan-perusahaan kripto domestik dan internasional pada akhir bulan ini. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengukuhkan kembali identitas Hong Kong sebagai pusat kripto yang kuat.
Baca juga:
Melansir Blockworks, Hong Kong juga tengah berusaha untuk mendapatkan keunggulan ekonomi setelah pandemi dan efek penurunan terhadap sektor keuangan di negara tersebut.
Ronald Iu, CEO ZA Bank, mengungkapkan bahwa perusahaan yang fokus pada aset digital, baik yang besar maupun kecil, sangat antusias untuk memiliki jalur yang jelas agar dapat "membuat hal-hal berfungsi," sebagaimana dilaporkan dalam laporan tersebut.
Tak hanya itu, ZA Bank juga berencana menawarkan akun online untuk startup Web3 skala menengah hingga kecil di dalam negeri. Langkah ini diambil setelah uji coba regulasi dalam bentuk sandbox yang sukses melibatkan 100 perusahaan.
Pada awal bulan ini, kepala sektor keuangan Hong Kong menyatakan bahwa meskipun pasar aset digital masih menghadapi volatilitas dan keraguan, namun saatnya telah tiba bagi ekonomi untuk merangkul konsep Web3.
Percakapan antara pelaku pasar kripto lokal dengan Otoritas Moneter Hong Kong, serta Komisi Sekuritas dan Berjangka, dijadwalkan akan dilakukan pada 26 April mendatang. Tujuannya adalah untuk "memfasilitasi dialog langsung" dan "membagikan pengalaman serta pandangan praktis dalam membuka dan mempertahankan rekening bank."