Tegas, Kremlin Sebut Prancis Tidak Dapat Menjadi Penengah Konflik di Ukraina
JAKARTA - Prancis tidak bisa mengklaim peran sebagai mediator antara Moskow dan Kiev, karena Paris secara tidak langsung terlibat dalam konflik di Ukraina, sekretaris pers kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan pada Hari Senin.
"Sekarang, Paris tidak dapat mengklaim peran sebagai mediator karena sebenarnya telah berpihak pada salah satu pihak dalam konflik ini. Terlebih lagi, Paris terlibat dalam konflik ini baik secara langsung maupun tidak langsung di pihak Ukraina," katanya, melansir TASS 10 April.
"Sejauh ini, sulit untuk membayangkan adanya upaya-upaya mediasi," sambungnya.
Sebelumnya, dalam pertemuan informal dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang sedang berkunjung ke Guangzhou, China pekan lalu, Presiden Cina Xi Jinping mengatakan Beijing memuji proposal-proposal Paris mengenai penyelesaian politik dan diplomatik konflik di Ukraina dan siap untuk mendukungnya.
Lebih lanjut, Pemimpin RRT tersebut meminta para pihak yang terlibat dalam konflik untuk memikul tanggung jawab dan bertemu di tengah jalan, untuk menciptakan kondisi-kondisi bagi penyelesaian politik.
Dalam keterangan pers bersama Presiden Macron, Pemimpin Tiongkok Xi Jinping mengatakan, Pemerintah China siap bersama dengan Pemerintah Prancis untuk menyerukan kepada komunitas internasional, guna menyelesaikan konflik Ukraina melalui cara-cara diplomatik.
"Mengenai krisis Ukraina, China akan berkomitmen kuat untuk mempromosikan dialog damai dan penyelesaian politik," kata Presiden Xi, mengutip TASS dari CCTV.
Presiden Prancis Emmanuel Macron sendiri mendesak Presiden Xi untuk berunding dengan Rusia, guna membantu mengakhiri perang di Ukraina.
Baca juga:
- Dalai Lama Minta Maaf Kepada Seorang Anak dan Keluarganya, Usai Video Permintaan Mengisap Lidah
- Menteri Malaysia Sebut Permohonan Pengampunan Kerajaan untuk Mantan PM Najib Razak Bukan Sikap Pemerintah
- Kapal Perusak Rudalnya Berlayar Dekat Pulau Buatan Vital Tiongkok di Laut China Selatan, AL Amerika: Tidak Berhak Atas Laut Teritorial
- Kasus COVID-19 Kembali Alami Peningkatan, India Gelar Latihan Nasional Penanggulangan Darurat
"Agresi Rusia di Ukraina telah memberikan pukulan terhadap stabilitas (internasional)," kata Presiden Macron kepada Presiden Xi, berdiri di samping Presiden China di luar Great Hall of the People menjelang pertemuan mereka, seperti mengutip Reuters.
"Saya tahu, saya dapat mengandalkan Anda untuk membawa kembali Rusia ke akal sehat dan semua orang kembali ke meja perundingan," ucap Presiden Macron.
Selain itu, Presiden Macron juga meminta Pemimpin Xi untuk menekan Rusia agar mematuhi peraturan internasional tentang non-proliferasi senjata nuklir.