Dalai Lama Minta Maaf Kepada Seorang Anak dan Keluarganya, Usai Video Permintaan Mengisap Lidah
JAKARTA - Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama (87) meminta maaf pada Hari Senin, setelah sebuah rekaman video menunjukkan dirinya meminta seorang anak laki-laki untuk "mengisap lidah saya" di sebuah acara publik.
"Sebuah klip video telah beredar yang menunjukkan pertemuan baru-baru ini ketika seorang anak laki-laki bertanya kepada Yang Mulia Dalai Lama apakah dia bisa memeluknya," kata sebuah pernyataan di akun Twitter pemimpin di pengasingan itu, yang memiliki 19 juta pengikut, melansir Reuters 10 April.
"Yang Mulia ingin meminta maaf kepada anak laki-laki itu dan keluarganya, serta banyak teman-temannya di seluruh dunia, atas rasa sakit hati yang mungkin ditimbulkan oleh kata-katanya," lanjut pernyataan itu.
Pernyataan tersebut mengatakan, Pemimpin Dalai Lama "sering menggoda orang-orang yang ditemuinya dengan cara yang polos dan menyenangkan, bahkan di depan umum dan di depan kamera. Dia menyesali kejadian tersebut".
Video yang telah ditonton sebanyak 1 juta kali di Twitter itu juga menunjukkan, peraih Nobel Perdamaian itu tampak memberikan kecupan di bibir kepada bocah tersebut di hadapan para penonton yang terdengar bertepuk tangan dan tertawa, sementara seorang pria merekam momen tersebut dengan ponselnya.
Mengutip CNN, identitas anak laki-laki itu tidak diketahui. Dia berada di sebuah acara dengan M3M Foundation, badan filantropi dari perusahaan real estat India, M3M Group, yang berbasis di Dharamshala.
Menanggapi insiden tersebut, kelompok hak-hak anak terkemuka yang berbasis di Delhi, Haq: Center for Child Rights, mengatakan kepada CNN dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengutuk "semua bentuk pelecehan terhadap anak."
Ia menambahkan: "Beberapa berita merujuk pada budaya Tibet tentang menunjukkan lidah, tetapi video ini tentu saja bukan tentang ekspresi budaya apa pun dan bahkan jika itu benar, ekspresi budaya seperti itu tidak dapat diterima."
Dalai Lama saat ini, Tenzin Gyatso, adalah tokoh Buddha yang paling terkenal di dunia.
Pemimpin spiritual utama dari aliran "Topi Kuning" dalam Buddhisme Tibet, Dalai Lama dipuja oleh jutaan orang sebagai reinkarnasi dari 13 pendahulunya.
Insiden yang terjadi pada Bulan Februari di atas, bukanlah yang pertama kalinya tokoh itu memicu kontroversi dalam beberapa tahun terakhir.
Dia meminta maaf setelah wawancara dengan BBC pada tahun 2019, di mana dia mengatakan bahwa jika seorang Dalai Lama perempuan harus menggantikannya, dia "harus lebih menarik."
Tahun sebelumnya, ia menyarankan Eropa harus dipertahankan untuk orang Eropa, ketika berbicara tentang meningkatnya jumlah pengungsi Afrika yang memasuki benua tersebut.
Baca juga:
- Menteri Malaysia Sebut Permohonan Pengampunan Kerajaan untuk Mantan PM Najib Razak Bukan Sikap Pemerintah
- Kapal Perusak Rudalnya Berlayar Dekat Pulau Buatan Vital Tiongkok di Laut China Selatan, AL Amerika: Tidak Berhak Atas Laut Teritorial
- Kasus COVID-19 Kembali Alami Peningkatan, India Gelar Latihan Nasional Penanggulangan Darurat
- Pasukan Rusia Tingkatkan Serangan Terhadap Dua Kota Utama Ukraina di Wilayah Timur
Diketahui, Dalai Lama, yang melarikan diri ke India pada tahun 1959 setelah pemberontakan yang gagal melawan kekuasaan China di Tibet, dianggap oleh Beijing sebagai seorang separatis yang berbahaya.
Dia telah bekerja selama beberapa dekade untuk menarik dukungan global, untuk otonomi bahasa dan budaya di tanah airnya yang terpencil dan bergunung-gunung.
Dalai Lama saat ini tinggal di sebuah kompleks di sebelah kuil yang dikelilingi oleh bukit-bukit hijau dan gunung-gunung yang tertutup salju di Kota Dharamshala, India utara.