Investor Khawatir Perlambatan Ekonomi, Wall Street Menetap Lebih Tinggi

JAKARTA - Indeks-indeks saham utama Wall Street menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor yang khawatir tentang perlambatan ekonomi menilai bentuk pasar tenaga kerja AS serta fokus terhadap data pekerjaan utama yang akan datang.

Indeks Dow Jones Industrial Average terdongkrak 2,57 poin atau 0,01 persen, menjadi menetap di 33.485,29 poin. Indeks S&P 500 bertambah 14,64 poin atau 0,36 persen, menjadi berakhir di 4.105,02 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 91,10 poin atau 0,76 persen, menjadi ditutup di 12.087,96 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor jasa-jasa komunikasi dan utilitas masing-masing naik 1,71 persen dan 0,74 persen, melampaui yang lainnya. Sementara itu, sektor energi merosot 1,47 persen, merupakan sektor dengan kinerja terburuk.

Wall Street telah melemah dalam beberapa hari terakhir sebagai tanggapan atas tanda-tanda perlambatan ekonomi, termasuk data yang lemah pada daftar gaji swasta dan lowongan pekerjaan awal pekan ini.

Itu menandai perubahan dari beberapa bulan terakhir, ketika investor menyambut data ekonomi yang lemah atas dasar bahwa itu mungkin berarti kenaikan suku bunga Fed berhasil dan bahwa Fed dapat melonggarkan kampanyenya untuk mengendalikan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.

Dikutip dari ANTARA, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis, 6 April, jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran mencapai 228.000 dalam pekan yang berakhir 1 April, turun 18.000 dari level revisi naik minggu sebelumnya di 246.000. Pembacaan melebihi konsensus para analis 200.000.

Pada Rabu, 5 April, perusahaan jasa penggajian ADP mengatakan bahwa penggajian swasta AS naik 145.000 pada Maret, turun dari kenaikan 261.000 pada Februari dan jauh di bawah perkiraan para ekonom sebesar 210.000.

Investor sekarang fokus pada laporan situasi ketenagakerjaan AS yang lebih komprehensif untuk Maret yang diawasi lebih ketat, yang akan mencakup data ketenagakerjaan dari sektor swasta dan pemerintah, yang dijadwalkan akan dirilis pada Jumat waktu setempat.

Pasar saham AS akan ditutup pada Jumat, 7 April, untuk merayakan Jumat Agung. Untuk minggu perdagangan yang dipersingkat, indeks Dow naik 0,6 persen, S&P 500 kehilangan 0,1 persen, dan Nasdaq yang padat teknologi turun 1,1 persen.