Depresi, Pelajar di Bogor Ditemukan Tewas Gantung Diri

BOGOR - Seorang pelajar berinisial FRA (16) diduga mengalami depresi dan ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar rumahnya di Perumahan Bogor Raya FBX 1 No 33 Rt 04/12, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

FRA ditemukan tewas pada Rabu 5 April pagi tadi atau sekitar pukul 07.30 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Bogor Barat Ipda Imam Bakhtiar mengatakan, bahwa FRA ditemukan tewas gantung diri dengan leher terikat ikat pinggang. FRA menggantungkan dirinya di tralis jendela kamarnya.

"Iya benar kejadiannya tadi pagi. Korban gantung diri di dalam kamarnya," kata Kanit Reskrim Polsek Bogor Barat Ipda Imam Bakhtiar saat dikonfirmasi Rabu 5 April.

Imam menerangkan, FRA ditemukan pertama kali oleh asisten rumah tangganya.

Saat itu, asisten rumah tangga dari FRA merasa curiga bahwa FRA tidak terlihat sejak hari sebelumnya usai masuk ke dalam kamar.

"Terakhir berkomunikasi itu Selasa pada h sekitar pukul 16.00 WIB. Saksi melihat korban masuk ke kamar dan tidak keluar rumah lagi sampai pada hari Rabu," jelas Imam.

FRA pun tidak kelihatan lagi sampai jemputan sekolahnya datang ke rumahnya untuk menjemput FRA.

Saksi pun merasa curiga dan akhirnya langsung menggedor kamar dari FRA. Namun, FRA sat digedor kamarnya sama sekali tidak memberikan respon apapun.

"Korban di gedor kamarnya namun tidak menyahut dan akhirnya pembantu korban tersebut menyuruh jemputan untuk duluan," ungkap Imam.

Alhasil, saksi pun semakin curiga dan langsung mengintip dibalik jendelanya. Saat dilihat, FRA sudah dalam kondisi tewas tergantung.

"Korban mengintip dari kaca depan rumah kamar dan melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di teralis  jendela kamar korban. Lalu pembantu lari keluar rumah untuk meminta bantuan tetangga sekitar," jelasnya.

Sang ibu pun yang saat itu sedang tidak berada di rumahnya langsung dikejutkan dengan kabar tersebut.

Menurut keterangan dari ibu FRA, anaknya tidak ada riwayat sakit sama sekali.

"Menurut keterangan Ibu Korban bahwa korban tidak ada riwayat sakit apa apa dan selama ini ibu korban tidak melihat adanya kelainan atau stres dan juga tidak mempunyai masalah," tegas Imam.

FRA pun langsung dimakamkan disekitaran kediamannya.

"Selanjutnya pihak keluarga korban tidak bersedia dilakukan otopsi dan selanjutnya pihak keluarga  korban membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi dan korban dikebumikan oleh pihak keluarga dan warga masyarakat sekitar lokasi rumah korban," tandasnya.