Efek Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Elektabilitas PDIP Merosot 4 Persen di Survei
JAKARTA - Merdeka Institute for Public Opinion Survey (MIPOS) merilis hasil survei elektabilitas partai politik usai batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pembatalan perhelatan tersebut ternyata cukup berpengaruh pada elektabilitas PDIP yang merosot hingga 4 persen.
Sebagaimana diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster merupakan salah satu yang bersuara menolak kedatangan tim Israel. Publik menilai penolakan kedua gubernur yang merupakan kader PDIP itu menjadi penyebab batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Peneliti MIPOS Yuyun Andriani mengatakan, tak hanya berdampak pada elektabilitas capres, sikap penolakan Ganjar terhadap tim Israel juga berpengaruh terhadap elektoral PDIP.
"Selain berdampak pada elektabilitas Ganjar Pranowo, batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 ternyata juga berpengaruh pada elektabilitas PDI Perjuangan," ujar Yuyun dalam paparan survei yang dirilis Rabu, 5 April.
Kendati demikian, PDIP masih berada diurutan teratas survei elektabilitas parpol. Yuyun menjelaskan, jika Pemilu dilaksanakan saat ini sebanyak 18,2 persen responden mengaku akan memilih PDI Perjuangan.
"Di posisi kedua, Partai Gerindra dengan elektabilitas 16,9 persen semakin mengancam dominasi PDIP," kata Yuyun.
Kemudian di posisi ketiga ada Partai Demokrat dengan 10,8 persen, disusul Partai Golkar keempat dengan 10,5 persen, Partai NasDem kelima dengan 8,2 persen, PKB ketujuh dengan 7,6 persen, PKS kedelapan dengan 7,4 persen, dan Partai Perindo di posisi sembilan dengan 4,9 persen.
"Sedangkan PAN hanya 2,3 persen, PPP 1,9 persen, partai-partai lainnya 3,2 persen dan tidak tahu atau belum punya pilihan 8,1 persen," kata Yuyun.
Yuyun menuturkan, elektabilitas PDIP merosot sebanyak 4 persen dibanding survei MIPOS di periode sebelumnya. Menurutnya, jika sentimen negatif itu masih terus berlanjut, ada kemungkinan Gerindra akan membalap PDIP.
"Dengan demikian tingkat dukungan terhadap PDI Perjuangan merosot sekitar 4 persen dari survei MIPOS sebelumnya. Jika sentimen negatif terhadap Ganjar dan PDI Perjuangan terus berlanjut bukan tak mungkin Partai Gerindra dapat menyalip elektabilitas PDI Perjuangan di bulan-bulan mendatang," pungkasnya.
Survei MIPOS dilakukan pada periode 29 Maret-3 April 2023 dengan total 1.200 responden. Survei dilakukan dengan kombinasi antara metode telesurvey dengan analisis media monitoring.
Sampel diambil secara acak sistematis (systematic random sampling) dengan batas kesalahan atau margin of error survei di angka +/- 2,83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Baca juga:
- Tanggapi Syarat PDIP Gabung Koalisi Besar Asal RI 1, Gerindra: Semua Harus Dibicarakan Bersama
- Pengamat Sebut Istana Punya Peran dalam Pembentukan Koalisi Besar
- Bantah Berlandaskan Klenik, Hasto Beberkan 6 Alasan PDIP Tolak Israel di Piala Dunia U20
- Pria 43 Tahun di Tambora Remas Payudara Janda Muda, Beraksi di Toko Obat
Sebagai informasi, MIPOS didirikan oleh beberapa akademisi dan peneliti serta pegiat survei di Jakarta dan sekitarnya. MIPOS adalah anggota Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI), yakni asosiasi dari 41 lembaga survei dan ratusan periset opini publik yang bernaung di bawah World Association for Public Opinion Research (WAPOR).