54 Hari Terpisah Setelah Gempa Turki, Ibu dan Bayi Ini Dipertemukan Kembali: Sempat Tes DNA
JAKARTA - Seorang ibu berhasil kembali dipertemukan dengan bayinya di Turki selatan, setelah tes DNA mengonfirmasi bahwa bayi tersebut adalah putrinya, hampir dua bulan setelah gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah tersebut, demikian ungkap kementerian keluarga di negara itu.
"Bayi ajaib" yang berusia tiga setengah bulan bernama Vetin itu, ditarik keluar dari reruntuhan sebuah bangunan di Provinsi Hatay, lebih dari lima hari setelah gempa bumi pada 6 Februari tanpa masalah kesehatan, demikian pernyataan kementerian tersebut.
Setelah awalnya dirawat di sebuah rumah sakit di Adana, bayi tersebut dibawa dengan pesawat kepresidenan untuk dirawat oleh pihak berwenang di Ankara.
Sebuah tes DNA mengungkapkan bahwa Yasemin adalah ibunya dan bayi itu diterbangkan kembali ke Adana, di mana pertemuan berlangsung di rumah sakit yang merawatnya.
Menteri Keluarga dan Layanan Sosial Derya Yanik menyerahkan langsung bayi itu kepada ibunya, Yasemin Begdas, di sebuah rumah sakit di Kota Adana, 54 hari setelah bencana.
"Menyatukan kembali seorang ibu dan anaknya adalah salah satu tugas yang paling berharga di dunia," kata Menteri Derya Yanik, dikutip dari Reuters 5 April.
Namun, kementerian mengatakan, ayah dan dua saudara laki-laki bayi tersebut meninggal dalam gempa bumi itu.
Baca juga:
- Didakwa Memberikan Uang Tutup Mulut dan Rusak Integritas Pemilu 2016, Donald Trump: Tidak Bersalah
- Kepala Intelijen Ungkap Barat Bujuk Georgia Buka Front Kedua Melawan Rusia
- Sekjen Pastikan NATO Tidak akan Mengerahkan Pasukan ke Finlandia Tanpa Persetujuan Helsinki
- Senat Florida Loloskan Larangan Aborsi untuk Kehamilan di Atas Enam Minggu
Diketahui, lebih dari 56.000 orang tewas akibat gempa bumi pada 6 Februari dan gempa susulannya, dengan 50.000 orang di Turki dan sisanya di Suriah.