PDIP Tak Merasa Ditinggal Koalisi Besar
JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) tak merasa ditinggal jika koalisi besar nantinya terbentuk. Apalagi, partai berlambang banteng itu sebenarnya diundang dalam kegiatan Silaturahmi Ramadan yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta koalisi pendukungnya.
"Tidak ada yang meninggalkan PDIP karena faktanya PDIP diundang kok," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada wartawan, Senin, 3 April.
Said juga menyatakan pihaknya menyambut positif pertemuan lima partai politik di acara Silaturahmi Ramadan pada Minggu, 2 April. Baginya, tak ada alasan bagi PDIP untuk bersikap sebaliknya.
Alasan ketidakhadiran PDIP di silaturahmi itu ditegaskan Said sudah jelas. "Jadi, janganlah bahasa-bahasa. Kami itu selalu memandang dengan kacamata positif," tegasnya.
"Kami (PDIP, red) tidak hadir karena memang tidak di tempat dan itu diumumkan oleh ketua umum. Kenapa kami harus bersikap minor? Hal positif itu," sambung Said.
Baca juga:
- Pj Gubernur DKI Bakal Cek JIS, Cari Akses Jalan yang Bisa Dilebarkan Agar Tak Lagi Dikeluhkan
- Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Tunjangan Kinerja
- KPK Tunjuk Ronald Worontikan Jadi Plt Direktur Penyelidikan Gantikan Brigjen Endar Priantoro
- Rafael Alun Penuhi Panggilan KPK Hari Ini
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan lima ketua umum partai politik dalam acara Silaturahmi Ramadan yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN) pada Minggu, 2 April.
Hadir dalam acara Silaturahmi Ramadhan tersebut Ketua Umum PAN yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Plt Ketua Umum PPP yang juga menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Mardiono, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Saat menyampaikan sambutan, eks Gubernur DKI Jakarta itu medukung terbentuknya koalisi besar yang merupakan gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB dengan Koalisi Kebangkitan indonesia Raya (KKIR). KIB adalah gabungan dari Golkar, PAN, dan PPP sementara KKIR diisi Gerindra dan PKB.
"Saya hanya bilang cocok (berkoalisi), terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai, untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk kebaikan rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan akan lebih baik," kata Presiden Jokowi saat menghadiri acara silaturahmi yang digelar oleh PAN di Kantor DPP PAN Jakarta.