Kegagalan Tuan Rumah Piala Dunia U-20 yang Bikin Untung Ketum PSSI
JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir dinilai mendapat dampak positif dari dinamika Piala Dunia U-20 yang berujung pencoretan nama Indonesia dari status tuan rumah.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menyebut, Erick Thohir diuntungkan dalam kasus pembatalan ini. Bagi publik, Erick dinilai sudah berupaya maksimal melobi FIFA agar Indonesia tetap bisa menjadi tuan rumah.
Imbasnya adalah posisi tawar Erick Thohir di dalam hajatan pilpres mendatang, Senin 3 April.
Apalagi merujuk hasil survei terbaru Indo Barometer, Erick Thohir dinilai jadi salah satu cawapres favorit pilihan masyarakat.
Menteri BUMN ini memiliki elektabilitas tertinggi sebagai cawapres dibandingkan dengan kandidat lain yang sudah lama berkiprah di politik.
Elektabilitas Erick Thohir terpotret di angka 22,9 persen dan berada di posisi pertama sebagai cawapres, mengungguli Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca juga:
- Di Tengah Perbedaan Sikap Soal Piala Duni U-20, Gibran Rakabuming Mendadak Dipanggil Ganjar Pranowo ke Semarang
- Tanda Tanya di Balik Pencoretan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20
- Gibran Bilang Ketum PSSI Punya Rencana B dan C, Mungkinkah Piala Dunia U-17?
- Beda Pandangan soal Israel di Piala Dunia U20, PDIP Bakal Sanksi Gibran?
Erick Thohir sendiri masih punya tugas yang harus diselesaikan. Mantan Presiden Inter Milan itu diamanahkan Jokowi untuk melobi FIFA agar Indonesia tidak terkena sanksi setelah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Mungkin dalam bulan-bulan ini saya harapkan nanti Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir bisa terbang lagi ke Zurich untuk menyampaikan hal yang tadi saya sampaikan," ujar Jokowi di Kawasan GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu 1 April kemarin.