Laba Mayora Indah Melonjak, Produsen Kopiko yang Sering Muncul di Drakor Ini Raup Rp30,6 Triliun
JAKARTA - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membukukan laba bersih senilai Rp1,94 triliun pada 2022. Capaian tersebut meningkat 64,4 persen year on year (yoy) dari sebesar Rp1,18 triliun pada 2021.
Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih MYOR ditopang oleh penjualan bersih yang mencapai Rp30,6 triliun pada 2022, atau naik 9,9 persen yoy dibandingkan Rp27,9 triliun pada 2021.
Penjualan bersih tersebut dikontribusikan dari penjualan makanan olahan dalam kemasan yang mencapai Rp18,65 triliun atau tumbuh 17,09 persen yoy dari sebelumnya sebesar Rp 15,93 triliun pada tahun 2021.
Kemudian, penjualan minuman olahan kemasan yang mencapai Rp13,8 triliun, atau tumbuh 5,8 persen yoy dari sebelumnya sebesar Rp13 triliun pada tahun 2021.
Mengutip Antara, produsen Kopiko yang sering muncul di Drakor seperti Vincenzo hingga Taxi Driver ini mencatatkan penjualan domestik sebesar Rp17,8 triliun pada 2022 atau tumbuh 10,88 persen yoy dibandingkan tahun 2021, yang masih menjadi kontributor terbesar perseroan. Sedangkan, penjualan ekspor tercatat sebesar Rp12,89 triliun pada 2022, atau naik 8,48 persen yoy dibandingkan tahun 2021.
Seiring dengan meningkatnya penjualan tersebut, turut meningkatkan beban pokok penjualan perseroan yang mencapai Rp23,8 triliun pada 2022, atau tumbuh 13,58 persen yoy dibandingkan sebesar Rp20,98 triliun pada tahun 2021.
Baca juga:
- Mayora Produsen Kopiko, Beng Beng, Torabika, Choki Choki dll Milik Konglomerat Jogi Hendra Atmadja Raup Laba Rp1,08 Triliun di Kuartal III 2022
- Masuk Bulan Juli, Waktunya Mayora Produsen Kopiko, Astor, Beng Beng, Torabika, Choki Choki dll Milik Konglomerat Jogi Hendra Atmadja Bagi Dividen Rp469,53 Miliar
- Mayora Produsen Kopiko, Beng Beng, Torabika, Choki Choki dll Milik Konglomerat Jogi Hendra Atmadja Targetkan Penjualan Rp30 Triliun di 2022
Namun demikian, perseroan berhasil menurunkan beban usaha menjadi sebesar Rp4,4 triliun pada tahun 2022. dari sebelumnya Rp5,15 triliun pada tahun 2021.
Hingga akhir 2022, emiten milik Jogi Hendra Atmadja ini mencatatkan jumlah liabilitas yang meningkat menjadi Rp9,4 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp8,55 triliun pada akhir Desember 2021 lalu.
Jumlah ekuitas juga meningkat menjadi Rp12,83 triliun pada akhir 2022, dari sebelumnya Rp11,11 triliun pada akhir 2021.
Dengan demikian, perseroan mencatatkan jumlah aset senilai Rp22,2 triliun per akhir 2022, dari sebesar Rp19,9 triliun pada akhir 2021.