Mengajukan Pertanyaan Meningkatkan Kecerdasan Emosional, Begini Tipsnya
YOGYAKARTA – Kecerdasan emosional penting bagi berbagai pola hubungan. Baik itu hubungan dengan tim kerja, pertemanan, kekeluargaan, hingga dengan pasangan. Mengajukan pertanyaan, secara alami meningkatkan kecerdasan emosional kita. Ini membuat seseorang menjadi penanya yang baik dan berikut tips agar mendapatkan hasil percakapan yang tak hanya baik untuk diri sendiri tetapi juga untuk lingkaran hubungan di sekitar kita.
1. Tak hanya bertanya, jadilah juga pendengar yang baik
Melansir Harvard Business Review, Minggu, 2 April, penting untuk mengajukan pertanyaan yang orang lain akan senang menjawabnya. Tetapi fakta menunjukkan bahwa tidak banyak orang bertanya padahal banyak pula orang yang membutuhkan pertanyaan untuk saling mengenal lebih dekat. Lantas mengapa banyak orang menahan diri untuk tidak bertanya? Banyak alasannya, tetapi paling mungkin ingin membuat orang lain berkesan dengan pemikiran dan ide tanpa bertanya.
Mungkin juga orang terlalu percaya diri dan menganggap orang lain tidak kompeten sehingga tak mengajukan pertanyaan. Padahal dengan bertanya terjadi pertukaran informasi dan manajemen kesan. Selain itu, mengajukan banyak pertanyaan membuka kunci pembelajaran dan meningkatkan ikatan antar pribadi.
2. Menyusun tujuan percakapan
Percakapan memiliki motif murni kompetitif untuk mencapai kemurnian kooperatif. Untuk percakapan yang kompetitif, tantangan yang dihadapi saat mengajukan pertanyaan adalah lawan bicara Anda enggan berbagi informasi dan bahkan mungkin berbohong. Saran pertama untuk tujuan murni kompetitif, ajukan pertanyaan langsung dengan jawabah ‘iya’ atau ‘tidak’. Kemudian ikuti dengan pertanyaan yang sensitive untuk mengurangi kemungkinan bahwa responden akan berbohong. Selanjutnya, pertanyaan yang membuat orang lebih terbuka.
Untuk percakapan kooperatif, tantangan yagn dihadapi saat mengajukan pertanyaan adalah rekan yang mungkin menghindari konflik. Taktik untuk mengatasi hal tersebut, ajukan pertanyaan terbuka dengan tidak memulai pertanyaan paling tidak sensitif. Selain itu, fokus pada percakapan yang produktif, menyenangkan, sehingga bebas berbicara secara terbuka.
3. Banyak mengajukan pertanyaan cenderung membuat lawan bicara merasa didengarkan
Pertanyaan dapat menjadi isyarat kepada lawan bicara bahwa Anda mendengarkan, peduli, dan ingin tahu lebih banyak. Orang yang berinteraksi dengan pasangan dan mengajukan banyak pertanyaan lanjutan cenderung merasa dihormati serta didengarkan.
4. Tahu kapan harus mengutarakan pertanyaan terbuka
Setiap orang tak suka diinterogasi, maka perhatikan jenis pertanyaan ketika membuka percakapan. Hindari lawan bicara merasa tersudut, tetapi lebih baik mengungkap informasi atau mempelajari sesuatu yang bagi.
Kalau menghadapi pertemuan menegangkan, ajukan pertanyaan sulit terlebih dahulu. Mungkin akan terasa canggung awalnya, tetapi kalau urutannya benar maka lawan bicara akan mengungkapkan informasi sensitif.
Baca juga:
5. Gunakan nada yang tepat
Orang-orang akan lebih terbuka saat mengajukan pertanyaan dengan santai. Bukan dengan nada formal yang kaku. Dalam salah satu penelitian yang dilakukan Leslie, Alessandro Acquisti, dan George Loewenstein dari Universitas Carnegia Mellon menemukan bahwa orang lebih terbuka ketika pertanyaan dengan nada biasa. Ajukan pula pertanyaan sulit terlebih dulu, kemudian pertanyaan mudah.
Itulah sedikit tips dalam menjalin interaksi dengan mengajukan pertanyaan yang juga bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan emosional.