Pencairan BLT untuk Buruh Rokok di Kudus Dibagikan Sebelum Lebaran
KUDUS - Bupati Kudus Hartopo menargetkan pencairan dana program bantuan langsung tunai (BLT) untuk pekerja rokok bisa dilakukan sebelum Lebaran 2023.
"Kami sudah menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk segera menggelar rapat pimpinan, apakah masih ada kendala atau tidak," ujarnya dimintai tanggapannya terkait pencairan BLT yang belum kunjung dilakukan di Kudus, dikutip ANTARA Senin 20 Maret.
Ia juga sudah meminta OPD terkait segera melaporkannya agar pihaknya juga mengetahui progresnya.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus Agustinus Agung Karyanto mengungkapkan data calon penerima BLT sudah disiapkan.
Saat ini, pihaknya sedang mengajukan surat keputusan terkait data-data calon penerima kepada Bupati Kudus untuk disahkan sebelum bantuan dicairkan.
Jumlah buruh rokok yang berasal dari sejumlah pabrik rokok di Kudus sebanyak 77.135 pekerja. Pekerja berasal dari Kudus dibuktikan dengan KTP sebanyak 66.179 orang, sedangkan KTP luar Kudus sebanyak 10.956 orang.
Dari puluhan ribu pekerja tersebut, yang diusulkan mendapatkan BLT dari APBD Kabupaten Kudus sebanyak 33.315 pekerja, sedangkan diusulkan lewat APBD Jateng sebanyak 38.835 pekerja, dan dari APBD Demak sebanyak 4.985 pekerja.
Baca juga:
- Bikin Gaduh 120 Juta Nahdliyin, Rois Syuriyah PBNU bersama Stakeholders Lain Tolak Revisi PP 109/2012
- Ayah di Manado Tega Bunuh Bayinya karena Terganggu Tangisan Saat Main Game
- Gejolak Harga Beras Dominasi Inflasi Awal Tahun, Pengaruh Stok Tipis?
- Selandia Baru Larang Generasi Mudanya Merokok, Pangkas Ribuan Pengecer Berlisensi Menjadi Tinggal 600 di Akhir Tahun 2023
Anggaran yang disiapkan melalui APBD Kudus 2023 sebesar Rp40 miliar, sedangkan BLT untuk alokasi dua bulan, yakni Maret dan April 2023 yang akan diberikan sekaligus, saat menjelang Lebaran.
Jumlah calon penerima tahun ini diklaim sudah mengakomodasi buruh rokok yang tahun sebelumnya terlewatkan belum mendapatkan BLT.