Presiden Venezuela Reorganisasi Departemen Kripto, Mantan Presiden FOGADE Pimpin Dewan Baru
JAKARTA - Presiden Venezuela Nicolás Maduro mengumumkan reorganisasi Superintenden Nasional Aset Kripto atau Sunacrip dalam bahasa Spanyol, menurut dekret yang dikeluarkan Madroro pada 17 Maret. Dewan baru akan memimpin reorganisasi ini, dipimpin oleh Anabel Pereira Fernández, seorang pengacara yang menjabat sebagai Presiden Fondo de Garantía de Depósitos y Protección Bancaria (FOGADE), versi Venezuela dari Federal Deposit Insurance Corp. (FDIC) Amerika Serikat.
Tanpa memberikan rincian lebih lanjut atau alasan spesifik untuk reorganisasi, dekret tersebut mengatakan bahwa dewan akan merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk departemen kripto. Psemerintahan Maduro mengklaim bahwa langkah ini antara lain dimaksudkan untuk melindungi warga negara dari dampak negatif sanksi ekonomi.
Struktur dewan baru tidak mencantumkan nama Joselit Ramirez, yang memimpin departemen tersebut sejak awal dibentuk pada 2018. Ramirez dilaporkan ditangkap pada 17 Maret atas tuduhan korupsi, menurut media lokal Venezuela. Saat ini, Cointelegraph belum dapat mengonfirmasi informasi tersebut. Ramirez mengawasi aturan pajak kripto dan mata uang kripto Petro negara tersebut.
Pada Juni 2020, AS menambahkan Ramirez dalam Daftar Paling Dicari mereka. Cabang Investigasi Keamanan Dalam Negeri dari Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS menawarkan hadiah hingga 5 juta dolar AS (Rp76,8 miliar) untuk informasi apa pun yang akan membawa pada penangkapan supervisor Petro tersebut.
Baca juga:
- Algoritma dan Teknologi TikTok yang Membuatnya Populer Namun Menimbulkan Kekhawatiran akan Data dan Keamanan
- Brasil Pertimbangkan Regulasi Platform Internet dengan Konten Monetisasi dan Penyebaran Hoaks
- Pemerintah yang Melarang TikTok Bertambah, Terbaru Parlemen Skotlandia
- Burung di Antartika Berhenti Berkembang Biak Sejak Akhir Tahun Lalu, Ini Penyebabnya
Pada saat itu, pihak berwenang menduga bahwa Ramirez memiliki "hubungan politik, sosial, dan ekonomi yang kuat" dengan raja narkoba yang dicurigai, termasuk Tareck El Aissami, mantan Wakil Presiden Venezuela.
Hadiah untuk penangkapan Ramirez adalah yang terkecil di antara rekan konspirator yang diduga, dengan pemerintah AS menawarkan hadiah 15 juta dolar AS (Rp230 miliar) untuk penangkapan kepala negara Nicolás Maduro. Beberapa pejabat tinggi lainnya, termasuk El Aissami, dihadapkan dengan hadiah 10 juta dolar AS (Rp153 miliar).