Berdampak Buruk Bagi Biota Laut, Menteri Trenggono Dorong Kesadaran Polusi Mikroplastik
JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmen dalam menjaga mutu produk perikanan, termasuk dari kontaminasi mikroplastik. Menurut dia, pihaknya kini terus mengupayakan sejumlah langkah penting dari hulu ke hilir.
"Kualitas atau penjaminan mutu produk perikanan harus dilakukan dari hulu ke hilir. Dimulai dari produksi hingga sampai ke tangan konsumen, ini menjadi penting, khususnya melindungi sumber daya hayati ikan kita agar tetap sehat, bermutu dan bebas mikroplastik,” ujar dia dalam keterangan tertulis pada Minggu, 19 Maret.
Trenggono menjelaskan, semua pihak harus meningkatkan kesadaran seputar polusi plastik di laut yang telah meningkat secara signifikan dalam dua dekade terakhir.
"Kita perlu menjaga ikan agar tetap sehat dan bermutu, dan satu lagi yang sangat penting dan menjadi isu global, keamanan hasil perikanan dari ancaman polusi plastik di laut yang akan berdampak buruk pada biota laut. Itu tadi, konsumsi mikroplastik oleh ikan," jelas Menteri Trenggono.
Disebutkan bahwa pencemaran plastik di laut merupakan bahaya lingkungan utama dan dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan pada organisme laut, termasuk mati lemas, terjerat, dan terkontaminasi.
Baca juga:
"Kondisi tersebut harus diartikan oleh BKIPM untuk menjalankan tugasnya, terus melakukan pelayanan optimal dalam memberikan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan serta meningkatkan sistem ketertelusuran (traceability)," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BKIPM Pamuji Lestari menyebut KKP telah menyusun petunjuk teknis untuk bisa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan bermutu sekaligus mengurangi penggunaan plastik demi laut yang sehat.
"Laut sehat, bersih dari polusi sampah akan menghasilkan Ikan sehat bermutu," katanya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan diketahui akan juga melakukan penyuluhan dalam bentuk bimbingan teknis (Bimtek) kepada pelaku usaha terkait syarat ekspor serta sosialisasi dampak mikroplastik terhadap makanan.