Turki Setujui Proses Keanggotaan Finlandia di NATO
JAKARTA - Turki menyetujui proses protokol keanggotaan NATO untuk Finlandia di sidang parlemen mereka.
Dengan memperhatikan Finlandia telah memenuhi masalah keamanan Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Finlandia Sauli Niinistro di Ankara mengatakan Turki telah memutuskan untuk mengajukan proses persetujuan protokol keanggotaan NATO untuk Finlandia di parlemen negara itu.
Menyebutkan negosiasi atas permohonan Swedia dan Finlandia pada KTT NATO Madrid pada Juni 2022, Erdogan mengatakan Turki salah satu negara yang membela kebijakan pintu terbuka NATO.
“Turki telah melihat Finlandia melakukan langkah tulus dan nyata untuk memenuhi komitmennya dalam memorandum tiga pihak sejak ditandatangani pada KTT Madrid,” kata Erdogan dilansir ANTARA, Sabtu, 18 Maret.
Erdogan mengatakan NATO akan semakin kuat dengan masuknya Finlandia sebagai anggota, ia meyakini negara itu akan berperan aktif dalam menjaga keamanan dan stabilitas global.
Erdogan menegaskan hubungan Turki-Finlandia akan diperkuat berdasarkan persekutuan NATO menyusul penyelesaian proses persetujuan itu.
Mengenai proses untuk Swedia, Erdogan mengatakan bahwa Turki akan terus melakukan pembicaraan berdasarkan prinsip-prinsip aliansi dan pendekatan keduanya dalam memerangi terorisme.
“Saya yakin prinsip dan niat baik negara kami dalam mempercepat proses (aksesi NATO) dapat dilihat lebih jelas,” tambah Erdogan.
Baca juga:
- Mahfud MD soal Dugaan Pencucian Uang Rp300 Triliun di Kemenkeu: Saya Tidak Bercanda, Saya Akan Buat Terang Masalah Ini
- Presiden Brasil Bawa Misi Besar dalam Kunjungannya ke China
- Gunung Anak Krakatau Erupsi dengan Lontaran Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter
- Gegara AI, Google Tolak Bayar Sisa Cuti Hamil dan Perawatan Medis Karyawan yang Dipecat
Erdogan mengatakan Stockholm telah menerima terorisme, yang tidak terjadi pada Finlandia seraya menekankan bahwa perkembangan proses aksesi keanggotaan tergantung pada langkah nyata yang diambil Swedia.
Erdogan mengingatkan, Turki telah mengajukan daftar 120 teroris kepada Swedia dan mendesak pemerintah negara itu untuk menyerahkan mereka kepada Turki.
“"Tidak mungkin bagi kami untuk bersikap positif terhadap Swedia jika teroris tidak diserahkan kepada kami." ujar Erdogan
Mengulangi sikap Turki atas pengembangan NATO, Erdogan menekankan bahwa Turki memiliki ‘benang merah’ dalam memerangi terorisme.
Ditegaskan, selama Turki menyaksikan pendekatan yang tidak baik terhadap negara itu dalam memerangi terorisme, maka Turki siap mengambil sikap apapun dimanapun pendekatan itu muncul.
Sementara itu Niinisto berterima kasih kepada Ankara atas nama seluruh rakyat Finlandia dengan persetujuan tersebut dan mengatakan “sangat senang mendengar kabar baik”.
Presiden Finlandia itu memuji Erdogan dan menekankan bahwa ia salah satu dari sekian banyak, jika bukan satu-satunya, yang berbicara dengan semua orang di dunia.
Setelah sekian lama mengabaikan militer non aliansi, Finlandia dan Swedia secara resmi mengajukan permohonan menjadi anggota NATO pada Mei tahun lalu.
Namun, anggota lama NATO Turki, meminta kedua negara Nordik tersebut untuk membuat langkah nyata memerangi kelompok teror seperti PKK dan Organisasi Teroris Fetullah (FETO), yang melakukan propaganda, pendanaan, dan pengerahan di negara-negara ini.
Pada Juni lalu, Finlandia dan Swedia menandatangani memorandum bersama Turki untuk mengatasi masalah keamanan Ankara, dan diplomat senior serta pejabat ketiga negara telah mengadakan sejumlah pertemuan sejak saat itu membahas penerapan kesepakatan trilateral.