Kementerian PUPR Targetkan Rekonstruksi Rumah Sakit Anutapura di Sulteng Rampung Mei
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) mengonstruksi Gedung Anutapura Medical Centre (AMC) Rumah Sakit (RS) Anutapura yang terdampak bencana alam gempa bumi pada 2018 silam, di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Menurut rencana, konstruksi tersebut akan diselesaikan pada Mei tahun ini.
"Saat ini, untuk progres pembangunannya sendiri sekitar 92 persen dan ditargetkan bisa selesai pada Mei 2023," kata PPK Bina Penataan Bangunan BPPW Sulawesi Tengah Bayu Dwi Rahmatyo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 18 Maret.
Pekerjaan pembangunan gedung AMC RS Anutapura dilaksanakan oleh PT Adhi Karya sejak Desember 2021 dengan dana loan IRSL JICA sebesar Rp234,7 miliar. Gedung ini memiliki luas 15.322 m2, yang terdiri dari empat lantai bangunan dan satu semi basement. Di dalamnya, terdapat ruang IGD, ruang poliklinik, ruang rawat inap, ruang ICU, ruang operasi, dan ruang pelayanan lainnya.
Adapun rekonstruksi RS Anutapura ini menerapkan struktur tahan gempa dengan menggunakan teknologi lead rubber bearing (LRB), serta menerapkan prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH)/Green Building sesuai Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021.
Baca juga:
Bayu menyebut, penggunaan teknologi LRB bertujuan untuk meredam gaya gempa yang timbul pada bangunan, sehingga gedung AMC ini dapat tetap beroperasi melayani pasien ketika terjadi bencana gempa hingga 7 skala richter (SR).
"Kami juga mengikuti standar bangunan gedung rumah sakit dari Kementerian Kesehatan, jadi insya allah bangunan ini sudah memenuhi semua kriteria, baik teknis secara kerumahsakitan maupun secara kegempaan," ujar dia.
Dia berharap, gedung RS Anutapura ini bisa menjadi percontohan bangunan tahan gempa di Kota Palu maupun di provinsi lainnya. "Gedung ini sudah beberapa kali menjadi lokasi penelitian struktur bangunan tahan gempa bagi para mahasiswa dan peneliti, termasuk para karyasiswa program magister super spesialis Kementerian PUPR," ungkapnya.
Sementara, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan pascabencana Sulteng meliputi tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. "Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama," imbuhnya.