2 Bulan Gabung Golkar, Ridwan Kamil Dianggap Jadi Magnet Kader Baru
JAKARTA - Dua bulan sudah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah bergabung di Partai Golkar. Kehadirannya dianggap menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin terjun berpolitik.
Hal tersebut terbukti saat seorang peserta Golkar Institute Public Lecture-Executive Education Program for Young Political Leaders 11 mengaku bergabung karena kehadiran Ridwan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 13 Maret lalu.
"Saya baru buat KTA seminggu yang lalu," kata Jay, seorang pengusaha.
Jay terinspirasi dengan Ridwan sehingga memutuskan bergabung dengan partai besutan Airlangga Hartarto. Apalagi, mantan Wali Kota Bandung tersebut kerap memberikan pembinaan pada pengusaha.
"Pak Gubernur (Ridwan Kamil) sangat membina para pengusaha," tegasnya.
Sementara itu, Ridwan Kamilaa menyebut dirinya memang pernah berdiskusi tentang keputusannya bergabung dengan Partai Golkar. Sehingga, dia tak heran ada saja yang mengikuti jejaknya, termasuk Jay.
Dia berharap dengan bergabungnya Jay dan kader baru lainnya akan menjadi amunisi bagi partai berlambang beringin ini. "Salah satunya yang nyantol (Jay, red) ini. Ini usahanya banyak, bisnisnya lancar," ungkap Kang Emil.
"Insyaallah akan jadi amunisi luar biasa untuk Partai Golkar,” sambungnya.
Baca juga:
- Presiden Jokowi: Impor Pakaian Bekas Sangat Menganggu Industri dalam Negeri
- Presiden Jokowi Minta TNI/Polri Pakai Produk Dalam Negeri: Kalau Kita Bisa Bikin, Kenapa Harus Beli dari Luar?
- Kejagung Dalami Aliran Dana Rp534 Juta ke Adik Johnny G Plate Terkait Kasus BTS Kominfo
- KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Bansos Kemensos
Di hadapan peserta acara itu, Kang Emil juga sempat menyinggung Jawa Barat. Kang Emil, provinsi ini punya nilai investasi yang besar sehingga banyak investor yang menanamkan sahamnya.
Tak hanya soal infrastruktur, Ridwan Kamil mengatakan angka kriminalitas di wilayah itu sangat sedikit sehingga membuat investor merasa aman.
"Provinsi Jawa Barat penduduknya 50 juta, kriminalitasnya cuma 7.500. Untuk ukuran 50 juta masyarakat, kriminalitas 7.500 itu kecil," pungkasnya.