JAKARTA - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta buka suara soal dua opsi nama yang akan diusung partainya dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Kedua kader yang bakal "bersaing" untuk diusung Golkar sebagai calon Gubernur DKI adalah Ketua DPD Partai Golkar DKI Ahmed Zaki Iskandar dan Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Penggalangan Pemilih dan Pemenangan Pemilu Golkar Ridwan Kamil.
Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta Basri Baco menyebut, Ridwan Kamil masih terbilang baru dalam keanggotaan partai. Lagipula, saat maju dalam Pilgub Jawa Barat 2018, Ridwan Kamil tak diusung Golkar.
Sementara, Zaki telah menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar sejak tahun 2009.
"Jangan sampai pendatang baru malah merusak hirarki yang selama ini ada di Golkar. Kepentingan rakyat dan partai harus di atas kepentingan pribadi," kata Baco dalam pesan singkat, Selasa, 27 Februari.
Semestinya, menurut Baco, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengusung kader yang telah lama berkiprah di partai untuk maju sebagai Cagub DKI di Pilkada 2024
"Yang diusung Golkar harus yang DNA-nya benar-benar Golkar dan dia terbukti bertahan di Golkar dalam keadaan apapun juga. Jadi, bukan kaleng-kaleng," tegasnya.
Partai Golkar masih akan mengadu nama Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar dengan Wakil Ketua Umum Golkar, Ridwan Kamil (RK) untuk maju sebagai gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024. Pasalnya, Partai Golkar memang merekomendasikan dua nama tersebut untuk bertarung merebutkan kursi DKI 1.
"Golkar telah memberikan tugas untuk DKI Jakarta kepada 2 nama, yaitu pertama Pak Ridwan Kamil, yang kedua Pak Zaki Iskandar. Dua duanya memiliki potensi yang sama untuk dicalonkan menjadi kandidat gubernur DKI Jakarta. Hanya saja pada akhirnya harus memilih satu," ujar Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily di Gedung DPR, Senayan.
BACA JUGA:
Ace menjelaskan, di internal partai Golkar ada mekanisme untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan secara resmi pada Pilkada. Karena itu Golkar memberikan keleluasaan kepada Zaki dan RK untuk terus menaikkan elektabilitasnya masing-masing.
"Dan setelah itu, Golkar akan melakukan survei terhadap dua nama tersebut. Jika diantara keduanya ada yang memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dicalonkan menjadi gubernur DKI Jakarta maka itu yang akan dipilih oleh Golkar," jelas Ace.