Bagikan:

JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku pihaknya tetap ingin mengusung Wakil Ketua Umum Golkar Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta.

"Di Jakarta, Gerindra masih mendukung Kang RK, ya," ungkap Riza saat ditemui di Kantor DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Minggu, 21 Juli.

Sementara, baru-baru ini Golkar menyodorkan nama pengusaha Jusuf Hamka untuk diusung calon gubernur atau wakil gubernur di Pilkada Jakarta.

Golkar dianggap lebih memilih mengusung Ridwan Kamil untuk kembali maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Riza mengaku tetap menghormati pilihan Golkar.

"Setiap partai boleh mengusulkan siapa saja. Itu hak setiap partai. Kami hormati," ungkap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Di satu sisi, Riza berujar partainya masih menjalin komunikasi dengan partai politik lain untuk menggodok nama cagub-cawagub, terutama yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Kita tunggu saja hasil keputusan pimpinan partai-partai politik, ya," tutur dia.

Ridwan Kamil telah mendapatkan penugasan dari Partai Golkar untuk maju sebagai bakal calon gubernur di Jakarta dan Jabar. Sejauh ini, elektabilitas Ridwan Kamil sudah tak tertandingi di Jawa Barat, yakni di angka 52 persen.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melempar nama lain yang berpeluang diusung dalam Pilgub Jakarta, yakni Jusuf Hamka.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti menyebut bahwa manuver Partai Golkar yang menyodorkan nama Jusuf Hamka sebagai pendamping Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta 2024 merupakan cara menahan Ridwan Kamil agar tetap berkontestasi di Pilgub Jawa Barat.

Menurutnya, hingga saat ini tidak ada tanda-tanda dari DPP Partai Golkar untuk mengusung RK sebagai cagub di Pilkada Jakarta. Karena itu, munculnya nama Jusuf Hamka secara tidak langsung merupakan deklarasi bahwa RK akan tetap diusung di Pilgub Jabar.

“Pandangan saya, kalau sampai 15 Juli tidak ada tanda-tanda ke Jakarta, artinya Golkar dan RK memilih Jawa Barat. Jadi pernyataan Kaesang akan dipasangkan dengan Jusuf Hamka itu menunjukkan keputusan Golkar untuk menetapkan RK itu di Jawa Barat,” ujar Ray.

“Itu sudah deklarasi Golkar yang menyatakan RK itu tidak akan ke Jakarta. Dia akan di Jawa Barat. Jadi bukan lagi kode keras, tapi itu sudah deklarasi,” sambungnya.