FBI Keluarkan Peringatan Tentang Skema Penipuan Kripto dalam Gim Play-to-Earn
JAKARTA - Cryptocurrency semakin populer dan bersamaan dengan itu semakin banyak orang yang mencoba terjun ke dalamnya. Namun, meningkatnya popularitas kripto juga membuat cryptocurrency menjadi target empuk para penjahat siber. Salah satu bentuk dugaan penipuan terjadi dalam ruang lingkup gim play-to-earn, yang menjanjikan imbalan atas tindakan pengguna.
Sayangnya, permainan ini juga menjadi pintu masuk para penjahat untuk mencuri cryptocurrency dari para pengguna yang tidak curiga. FBI telah mengeluarkan peringatan terbaru terkait hal ini, dan memberikan beberapa tips untuk menghindari menjadi korban penipuan semacam ini.
Badan Federal Bureau of Investigation (FBI) mengeluarkan peringatan terbaru tentang bahaya permainan play-to-earn dalam skema penipuan yang ditujukan untuk mencuri cryptocurrency dari pengguna yang tidak curiga. Pada tanggal 9 Maret, institusi ini mengeluarkan PSA terkait hal ini, menjelaskan bagaimana para penjahat memikat pengguna untuk menempatkan cryptocurrency di balik permainan play-to-earn.
Sebagai informasi tambahan, PSA adalah kependekan dari Public Service Announcement atau Pengumuman Layanan Publik dalam bahasa Indonesia. Ini adalah bentuk pesan yang dirancang untuk memberikan informasi atau himbauan kepada masyarakat tentang suatu masalah yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, atau kesejahteraan umum.
Menurut PSA, para penjahat biasanya membangun hubungan dengan korban terlebih dahulu, untuk mendapatkan kepercayaan mereka. Setelah itu, mereka memikat mereka untuk berpartisipasi dalam permainan play-to-earn online, yang menawarkan imbalan atas tindakan mereka, dan menempatkan cryptocurrency dalam dompet kripto sebagai mekanisme staking.
Baca juga:
Para penjahat biasanya menjanjikan imbalan yang sebanding dengan jumlah cryptocurrency yang disimpan di dompet tersebut. Sehingga, pengguna tergoda untuk menambahkan lebih banyak cryptocurrency ke dalam dompet mereka agar bisa mendapatkan imbalan yang lebih besar. Namun, imbalan tersebut hanyalah palsu dan sebenarnya tidak ada di dompet pengguna.
Berdasarkan laporan Bitcoin.com News, ketika para pengguna ingin menarik imbalan tersebut, para penjahat akan menguras dompet mereka dari cryptocurrency yang disimpan dan meminta lebih banyak kripto untuk membantu memulihkan aset kripto yang hilang. Akibatnya, korban kehilangan semua cryptocurrency yang mereka miliki.
Untuk menghindari menjadi korban penipuan seperti ini, FBI menyarankan agar pengguna memisahkan cryptocurrency yang mereka miliki, dan tidak menyimpan semuanya dalam satu dompet kripto. FBI juga menyarankan pengguna untuk memeriksa keuntungan yang mereka klaim dengan hati-hati menggunakan penjelajah blok pihak ketiga, dan memeriksa situs mana saja yang memiliki akses ke dana dalam dompet kripto mereka.
Selain itu, FBI juga menyarankan pengguna untuk tidak mengikuti tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, dan memeriksa reputasi penyedia layanan game atau aplikasi sebelum menginvestasikan cryptocurrency mereka. Jika para pengguna merasa bahwa mereka telah menjadi korban penipuan semacam ini, FBI juga meminta agar mereka segera melaporkan kasus tersebut.
Penipuan kripto seperti ini bukanlah hal yang baru, tetapi semakin marak seiring dengan meningkatnya popularitas cryptocurrency. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi cryptocurrency mereka dari para penjahat yang mencari peluang untuk melancarkan aksi mereka.