Pertemuan 'Koalisi Lebaran Bahagia' Diikuti Elite PPP-PDIP-Gerindra Ditanggapi PPP

JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP M Mardiono menanggapi pertemuan antara Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani dengan sejumlah elite partai politik di luar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Pertemuan tersebut diketahui lewat media sosial pribadi Arsul pada Senin, 13 Maret.

Dalam foto bersama yang diunggah di Instagram story-nya, nampak Arsul tengah bersama Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, dan Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal. Arsul juga membubuhkan keterangan dengan kata-kata 'Koalisi Lebaran Bahagia (KLB)'.

"Kalau menurut saya sih, pertemuan Pak Arsul, Pak Djarot itu pertemuan biasa aja. Seperti kalau saya ketemu dengan politisi-politisi yang lain pada saat kita di warung kopi," ujar Mardiono kepada wartawan di DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin, 13 Maret.

(dok. media sosial pribadi Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani)

Menurut Mardiono, pertemuan antar politikus termasuk untuk berdiskusi adalah hal biasa dilakukan. Dia menganggap, pertemuan Arsul dengan elite parpol lain adalah bagian dari diskusi pertemanan.

"Itu diskusi-diskusi pertemanan, ya sama-sama dengan politisi lah ketemu di warung kopi, ya sudah biasa ya," katanya.

Namun, lanjut Mardiono, jika diskusi tentang politik itu mengarah ke capres dan cawapres maka akan ada tempat dan momen khusus.

"Tetapi kemudian diskusi tentang politik yang mengarah kepada apakah itu capres, cawapres, kemudian mengarah kepada pelaksanaan pemilu, ya tentu itu ada tempatnya. Tapi juga melalui diskusi-diskusi yang tidak formal seperti itu kan dalam politik perlu kita butuhkan," jelas Mardiono.

Adapun soal caption foto yaitu 'Koalisi Lebaran Bahagia (KLB)', Mardiono menyebut hanya momentum jelang Ramadan. Dia bilang, antara partainya, PDIP, PKB, dan Gerindra harus menyatukan kesamaan.

"Nah koalisi lebaran itu ya memang kan sebentar lagi kita akan lebaran, takbirnya kan sama. Jadi kita harus koalisi itu, takbir koalisi, harus. Kalau bisa jangan ada beda lagi. Jangan ada beda lagi,” kata Mardiono.