BNPT Akui Ada Partai Baru yang Diduga Terafiliasi Kelompok Teroris
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Boy Rafli Amar mengakui ada anggota partai baru yang terindikasi terafiliasi dengan jaringan atau kelompok teroris.
“Terafiliasi ya. Jadi beberapa yang tidak lolos itu yang kami katakan ada indikasi,” kata Boy kepada wartawan di wartawan di Astor Ballroom, Jakarta Selatan, Senin 13 Maret.
“Kita harus jaga ke depan jangan sampai membentuk partai baru tetapi pengurusnya latar belakangnya kelompok intoleran, radikal, teroris. Bekgronnya ya. Pengurusnya ya. Belom lagi platform, azas partai tentu tidak boleh lepas dari ideologi negara pancasila,” sambungnya
Ia meyakini partai-partai yang telah lolos dalam verifikasi saat ini adalah partai yang tidak terafiliasi dengan kelompok teroris. Saat ditanya partai yang terafiliasi, ia enggan menjawab.
“Karena kita sudah dapat informasi dari awal dan insyallah yang lolos ini sifatnya clear,” katanya.
Baca juga:
- Ma'ruf Amin Ingatkan Parpol Jangan Gunakan Politik Identitas Demi Raih Kemenangan
- Mendagri Berharap Partisipasi Pemilu 2024 Tidak Kurang dari 81,4 Persen
- Mario Dandy Soal David Ozora Lecehkan Adiknya, Pengacara: Cerita dari APA
- Dua Pengedar Uang Palsu Ditangkap, Polisi Sita 392 Lembar Dollar Palsu Setara Rp1,3 Miliar
Sebagai informasi, berdasarkan surat tersebut, partai-parti yang lolos adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Perindo, Partai NasDem, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Selanjutnya ada Partai Garda Perubahan Indonesia, Partai Demokrat, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ada pula Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Buruh, dan Partai Ummat.