21 Busnya Hanya Sisa Kursi Hingga Velg, Transjakarta Lempar Tanggung Jawab ke Dishub DKI
JAKARTA - Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri buka suara soal temuan 21 bus Transjakarta yang kini hanya tersisa potongan kursi hingga velg.
Apri enggan menjelaskan soal kondisi ini. Ia melempar ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebagai pemberi izin operasi armada bus Transjakarta.
"Untuk jelasnya bisa tanya ke Dishub karena ijin beroperasi armada dari Dishub," kata Apri dalam pesan singkat, Jumat, 10 Maret.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengaku ada 21 bus Transjakarta tua yang kini tak lagi berbentuk armada bus. Dari 36 bus Transjakarta yang tersimpan di Terminal Pulo Gadung, 21 bus kini hanya tersisa potongan kursi, velg, hingga tabung bahan bakar gas.
Hal ini dipaparkan Pemprov DKI dalam rapat Komisi C DPRD DKI Jakarta, Rabu, 8 Maret. Pada rapat tersebut, Pemprov DKI mengajukan penghapusan aset 417 bus Transjakarta yang sudah tak terpakai. 21 unit yang kini tak lagi memiliki kerangka bus tersebut masuk dalam ratusan unit bakal dihapus asetnya.
Kondisi ini pun dipertanyakan. Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim heran mengapa ada bus yang kini tak lagi utuh.
"Di Terminal Pulo Gadung, dari 36 unit bus, sisa 21. Setelah 21 unit pun yang ada cuma tabung dan kursi. Ini coba dijelaskan ke kita. Maksudnya sisa 21 unit ini cuma tabung-kursi?" cecar Lukmanul di di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Baca juga:
Dalam rapat tersebut, Lukmanul menyarankan pimpinan rapat Komisi C DPRD DKI untuk tidak langsung menyetujui permohonan perizinan penghapusan aset 417 bus Transjakarta tua tersebut. Sebab, belum ada penjelasan utuh mengenai hal ini.
"Keterangan ini mencurigakan. Sisa 21 unit cuma tabung-kursi. Diajak semua pihak yang terlibat supaya lebih pasti. Saya meragukan untuk menyetujui," tutur dia.
Seusai rapat, Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ismanto menjelaskan penyebab ada bus Transjakarta yang kini tak lagi utuh. Dia bilang, bus-bus tersebut disimpan di pool dan terminal yang tidak mendapat penjagaan.
Sehingga, orang-orang bisa memasuki kawasan tersebut tanpa sepengetahuan Dishub DKI. Kerangka, suku cadang, hingga fasilitas-fasilitas dalam bus tersebut dilepas dan dicuri. Bahkan, kasus pencurian ini telah ditangani oleh pihak kepolisian dan pelaku sudah ditahan.
"Pascadioperasikan, busnya itu kan disimpan. Mungkin, ada isu pengamanan terhadap aset atau barangkali ada penjarahan. Sehingga, muncul 21 bus (yang tak lagi utuh). Nanti akan kami klarifikasi lebih lanjut supaya posisinya jadj clear buat semua," jelas Ismanto.