Melihat Pentingnya Memanfaatkan Teknologi untuk Memberdayakan Perempuan
JAKARTA - Untuk memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret, East Ventures, perusahaan modal ventura sektor-agnostik perintis dan terdepan di Indonesia kembali menggelar program unggulannya yang berpusat pada perempuan, "Women with Impact."
Bekerja sama dengan Google Indonesia, program yang bertajuk "Tech for gender equity: Empowering women, improving livelihoods" ini diisi oleh tiga pembicara perempuan yang bekerja di bidang teknologi, di antaranya adalah Isabella Wibowo, Strategic Partnerships Manager YouTube Indonesia, Ardelia Apti, Chief Executive Officer Mapan, dan juga Grace Tahir, Co-Founder Medico & Everest Media.
Dalam diskusi kali ini, para pembicara mengangkat isu tentang perempuan yang kurang terwakili di sektor teknologi, baik sebagai konsumen maupun produsen. Hal ini tentunya tidak hanya merugikan mereka sendiri tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan, karena perempuan membawa perspektif dan keterampilan yang unik.
Isabella Wibowo, mengungkapkan bahwa sangat sulit menemukan perempuan di perusahaan yang berfokus pada Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM), bahkan di masa-masa awal Google sekalipun. Oleh karena itu, raksasa teknologi itu membuat program Women@Google Community.
Baca juga:
- Perkembangan OS Smartphone di Dunia: Android, iOS, Windows, dan OS Lainnya
- Temasek Foundation Luncurkan CIIC 2023, Platform Inovasi Teknologi Iklim Terbesar di Indonesia
- East Ventures Masih Pertimbangkan Investasi untuk Perusahaan Web 3.0
- Kebanjiran Pengguna! Bing Chat AI Kini Tambahkan 120 Putaran Harian
"Program ini memiliki dua tujuan, yaitu memastikan wanita dapat dididik dan dipersiapkan untuk memasuki dunia teknologi dan memastikan wanita dapat bertahan setelah mereka masuk ke lanskap teknologi,” ujar Isabella di Jakarta.
Di sisi lain, Grace Tahir juga berbagi pengalaman pribadinya di mana dia menyaksikan bahwa teknologi telah memberikan lebih banyak preferensi bagi perempuan dan generasi muda untuk menjadi diri mereka sendiri tanpa harus mengubah kepribadian mereka menjadi sosok tertentu yang telah digambarkan oleh media tradisional selama puluhan tahun.
Dalam akhir diskusi ini, ada kesimpulan terpenting yang menyebutkan bahwa meskipun masih akan ada ketidakseimbangan, saat ini wanita harus lebih percaya diri dari sebelumnya, terutama keterampilan di bidang STEM.