Anggota Pantarlih Pemilu 2024 Tertimbun Longsor Serasan Natuna Meninggal Dunia
JAKARTA - Seorang petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) Pemilu 2024 tertimbun longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Anggota KPU Provinsi Kepri Arison mengatakan anggota pantarlih itu bernama Delta Yuharni, tertimbun longsor bersama tempat tinggalnya.
"Kami belum mendapatkan informasi apakah keluarga korban selamat atau tidak," katanya di Tanjungpinang, Kepri, Kamis 9 Maret, disitat Antara.
Arison mengungkapkan, Delta semasa menjalankan tugas sebagai pantarlih telah melakukan pencocokan dan penelitian terhadap data pemilih di Desa Pangkalan, Pulau Serasan.
Delta lebih cepat menyelesaikan tugasnya lantaran jumlah pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Pangkalan tersebut relatif sedikit, atau tidak mencapai 200 orang.
KPU Provinsi Kepri mengupayakan agar Delta mendapatkan santunan dari KPU. "Kami masih mempelajari teknis untuk mendapatkan santunan tersebut," imbuhnya.
Baca juga:
- Putra Gibran Ungkap Jokowi Bakal Nonton Konser Deep Purple di Solo Besok Jumat
- Pengusutan Harta Jumbo Rafael Alun Bakal 'Keroyokan', Libatkan Tim LHKPN dan Penyelidik KPK
- Polda Metro Batal Gelar Rekonstuksi Kasus Penganiayaan David Ozora Hari Ini
- KPK Bakal Tanya Kepemilikan Rumah Mewah di Cibubur ke Kepala Bea Cukai Makassar Pekan Depan
Selain anggota pantarlih, kata dia, seorang anggota panitia pemungutan suara (PPS) dan seorang staf Sekretariat PPS sampai sekarang belum ditemukan.
Pihak keluarga melaporkan telah kehilangan mereka setelah peristiwa tanah longsor itu. Rumah mereka tertimbun tanah longsor.
"Mudah-mudahan mereka dalam kondisi selamat, tidak menjadi korban bencana tersebut," ucapnya.
Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur melaporkan sebanyak 21 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor.
Sementara itu, 35 orang lainnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga. Tiga orang korban dalam kritis, satu di antaranya meninggal dunia saat dibawa dengan kapal menuju Rumah Sakit Ranai.
Sebanyak 1.216 orang korban masih mengungsi di sejumlah tempat yang disiapkan pemerintah.