Bagikan:

NATUNA - Tim SAR gabungan kembali menemukan dua korban yang tertimbun longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada hari keempat pencarian.

SAR Mission Coordinator pada operasi SAR di Natuna, Abdul Rahman menuturkan, korban tertimbun tanah dan material lainnya yang telah dievakuasi menjadi 32 jiwa.

"Hari keempat tim SAR gabungan telah mengevakuasi sembilan korban dari balik timbunan longsor. Saat kami temukan,  kondisi korban seluruhnya telah meninggal dunia. Korban kemudian kami evakuasi menuju lokasi identifikasi," kata Abdul Rahman, Kamis, 9 Maret malam.

Korban meninggal dunia yang telah dievakuasi dan dikenali langsung dimakamkan. Korban yang berhasil selamat saat ini telah berada di pengungsian.

Berdasarkan pencatatan tim SAR, sebanyak 219 orang berada di pengungsian PLBN, 215 di Puskesmas Serasan, di Pelimpak dan Masjid Al-furqon 500 orang, dan di SMA N 1 Serasan sebanyak 282 orang.

"Total korban mengungsi dalam peristiwa ini mencapai 1.216 orang, di mana sebanyak 30 rumah hancur dan tertimbun sementara puluhan orang lainnya diperkirakan masih dalam pencarian," ujar dia.

Lebih lanjut, Abdul Rahman mengaku masih ada kendala dalam pencarian hari keempat, yakni area pencarian yang masih tertimbun longsor.

"Lokasi pencarian masih banyak terdapat puing-puing bangunan, sisa pohon-pohon yang telah tumbang, ditambah kondisi tanah yang masih basah dan berlumpur menjadikan sedikit hambatan bagi Tim SAR gabungan untuk menemukan dan mengevakuasi korban," ucap Abdul Rahman.

Namun, Abdul Rahman mengaku hal ini tidak menyurutkan semangat tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian. Pada hari keempat, tim SAR gabungan telah mengerahkan beberapa alat berat untuk mempercepat proses evakuasi.

"Selain pencarian dengan manual, kami juga mengerahkan excavator, peralatan ekstrikasi, evakuasi serta peralatan lain yang dapat mempercepat proses pencarian," tuturnya.

Sebagai informasi, tanah longsor terjadi di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur pada Senin, 6 Maret. Longsor terjadi setelah hujan yang menyebabkan banjir sejak Sabtu, 4 Maret lalu.

Kini, status tanggap darurat bencana telah ditetapkan di Pulau Serasan dan Bintan. Status darurat bencana ini ditetapkan sebagai upaya penanganan yang mempercepat pemulihan kondisi perekonomian masyarakat dan pelayanan publik.

(Foto: Basarnas)