Pasca IPO, Saptausaha Gemilangindah Targetkan Pertumbuhan Laba 25 Persen

JAKARTA - PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE) menargetkan pertumbuhan laba bersih hingga 25 persen di 2023 usai melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia.

Direktur Utama SAGE Edward Halim mengatakan kontribusi oeningkatan laba ini akan diperoleh dari penjualan segmen bisnis hunian.

"Kalau persentase revenue kenaikan 15 persen, dan kalau laba kita mau ke 20 sampai 25 persen," Ujar Edward di Jakarta dikutip Kamis 9 Maret.

Ia, mengungkapkan laba perseroan mencapai Rp4,8 miliar pada 2022 dan pendapatan mencapai Rp60 miliar pada 2022.

Dalam prospektusnya, diketahui SAGE akan menggunakan dana IPO sebanyak Rp10 miliar untuk pembelian perolehan lahan baru di sekitar pengembangan proyek Cibinong New City, Bogor.

Edward menambahkan, tambahan landbank itu akan digunakan untuk dua tahun ke depan.

Nantinya, lanjut Edward, perseroan akan menangani proyek baru seperti pembangunan lasar.

"Jadi selain produk utama rumah dan juga ruko kami kembangkan juga pasar, supporting facility seperti tempat makan dan lain-lain, mirip yang sudah ada di prospektus dan pengembangan," beber Edward.

Asal tahu saja, SAGE resmi menggelar Initial Public Offering atau IPO dengan menawarkan sebanyak 1,61 miliar lembar saham atau 20,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, dengan harga penawaran Rp100 setiap saham.

Melalui IPO, SAGE meraih dana sebesar Rp161 miliar, yang mana sekitar Rp113,2 miliar, yang akan digunakan untuk pembayaran utang kepada pihak ketiga PT Multi Mandiri Persada (MMP), sehubungan dengan pembelian lahan di sekitar kawasan operasional perseroan.

Kemudian, sekitar Rp30 miliar akan digunakan untuk pembangunan proyek perumahan Cibinong New City, cluster Winner Sapta Villa tahap 2 dan sebagian tahap 3.

Selain itu, sebesar Rp10 miliar akan digunakan untuk tambahan lahan di sekitar kawasan Cibinong New City, dan sisanya, akan digunakan untuk modal kerja operasional, seperti pembayaran gaji, jasa profesional, biaya perizinan, keperluan kantor, dan lain-lain sehubungan dengan operasional perseroan.