Relawan Penyelam Bantu Cari Potongan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

JAKARTA - Relawan penyelam dari Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) turut membantu tim gabungan operasi SAR untum mencari potongan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu pada, Minggu, 10 Januari.

Team leader IDRT, Bayu Wardhoyo menyebut pihaknya akan menerjunkan tujuh orang tim yang mencari potongan badan pesawat di sebelah selatan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

"Kita rencana turun di titik yang dicurigai, yang sudah di-scan oleh kapal Basarnas. Diver akan turun untuk memastikan apakah itu memang potongan pesawat, serpihan atau bukan, kita tugasnya untuk memastikan," kata Bayu ditemui di Posko Terpadu JICT2, Jakarta Utara, Minggu, 10 Januari.

Bayu menyebut IDRT membawa peralatan menyelam seperti tangki oksigen, kompresor, dan alat khusus pendeteksi potongan pesawat. 

"Kita akan menyelam dengan kedalaman di 30 sampai 40 meter. Radiusnya boleh dibilang 100 sampai 200 meter persegi dari kapal kami," ujar Bayu.

Bayu menyebut, timnya merupakan penyelam dengan memiliki kualifikasi untuk melakukan pertolongan di bawah air. Tim ini, kata Bayu, juga perna membantu pencarian pesawat Air Asia dan Lion Air yang jatuh pada beberapa tahun lalu.

"Skemanya, kita membuat jadwal yang bergantian. Kita mem-backup Basarnas special group yang memang kualifikasi mereka adalag menyelam. Tugas kita membantu mereka," tuturnya.

Dalam pencarian, satu orang tim penyelam IDRT mampu menyelam dengan bantuan tangki oksigen hingga satu jam sekali menyelam. Operasi pencarian mereka akan memakan waktu selama dua hari sejak hari ini. 

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari, pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Ikuti informasi terbaru mengenai perkembangan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di sini.