70 Kuda Nil 'Warisan' Pablo Escobar Mau Dikirim ke India dan Meksiko

JAKARTA - Kolombia berencana untuk menerbangkan hampir 70 ekor kuda nil - keturunan dari kebun binatang pribadi pengedar narkoba Pablo Escobar - ke rumah baru mereka di India dan Meksiko. Sebagai upaya mengendalikan populasi mereka yang membludak.

Dilansir dari CNN Internasional, Sabtu 4 Maret, saat ini ada sekitar 130 dan 160 kuda nil di eks kebun binatang milik Escobar.

Dan asal tahu saja, jumlah ini menurut pemerintah Kolombia, telah menyebar jauh melampaui bekas peternakan Escobar di Hacienda Napoles. Dulu, populasi awal hanya terdiri dari satu jantan dan tiga betina.

Kuda nil asli adalah bagian dari koleksi hewan eksotis yang dikumpulkan Escobar pada 1980-an di peternakannya sekitar 250 kilometer (155 mil) dari Medellín. Setelah kematiannya pada tahun 1993, pihak berwenang merelokasi sebagian besar hewan lain, tetapi bukan kuda nil – karena terlalu sulit untuk diangkut.

Akibatnya, mereka bereproduksi dengan cepat. Memperluas jangkauan mereka di sepanjang lembah Sungai Magdalena dan menimbulkan tantangan lingkungan serta mengkhawatirkan penduduk terdekat.

Sebuah studi di jurnal Nature memperingatkan jumlah mereka bisa membengkak menjadi 1.500 dalam dua dekade.

Sebelumnya, pihak berwenang telah mencoba untuk mengontrol populasi mereka dengan menggunakan pengebirian dan “suntikan” anak panah kontrasepsi. Tetapi dorongan kontrasepsi memiliki keberhasilan yang terbatas.

Sekarang ada rencana untuk memindahkan 70 kuda nil ke cagar alam di India dan Meksiko, kata gubernur provinsi Antioquia, tempat Hacienda Napoles berada, dalam sebuah Tweet .

Sebanyak 70 kuda nil, campuran jantan dan betina, diperkirakan akan dipindahkan ke India dan 10 ke Meksiko.

Istilah teknis untuk operasi ini adalah "translokasi," Gubernur Aníbal Gaviria menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan outlet Blu Radio Kolombia. Karena ini akan melibatkan pemindahan kuda nil dari satu negara yang bukan habitat aslinya ke negara lain yang juga bukan habitat aslinya.

Tujuannya untuk membawa mereka ke negara-negara yang memiliki kapasitas untuk menerima mereka dan bisa mengontrol reproduksi mereka.