Dapat Review Positif, Indonesia Bisa Jadi Pusat Pelatihan Balap Sepeda di Kawasan Asia Tenggara

JAKARTA - Indonesia berpeluang menjadi Satellite World Cycling Centre (WCC) atau perwakilan cabang dari pusat pembinaan dan pelatihan balap sepeda untuk kawasan Asia Tenggara. Pasalnya, Indonesia mendapatkan penilaian positif dari Direktur WCC Jacques Landry.

Jacques sendiri meninjau langsung arena balap sepeda Indonesia berstandar internasional, yakni Jakarta International Velodrome di Rawamangun dan Pulomas International BMX Center di Pulomas, pada Kamis lalu.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Toto Sugito mengatakan, Jacques nampak terkesan.

"Jacques langsung memberikan review terhadap dua fasilitas sepeda tersebut sudah bisa menjadi venue Satellite World Cycling Centre," kata Toto, seperti dilansir dari Antara, Sabtu, 4 Maret.

Melihat minat positif itu, PB ISSI berharap ada dukungan dari instansi terkait agar pusat pelatihan balap dunia yang markas utamanya berada di Swiss, bisa melebarkan jangkauannya hingga ASEAN khususnya di Indonesia.

"Kami berharap akan mendapatkan dukungan pemerintah pusat dan Pengprov DKI Jakarta untuk dapat mewujudkan hal tersebut dan juga rekomendasi mengenai kemungkinan Indonesia dapat melakukan ajang World Championship atau World Cup di nomor balap sepeda lainnya," ujarnya menambahkan.

Untuk Jakarta Internasional Velodrome, kata Toto, sudah dipastikan kelayakannya sebagai arena kelas dunia karena sebelumnya juga sukses menggelar UCI Track Nations Cup pada 23-26 Februari.

Khusus untuk arena BMX di Pulomas, Jacques meminta agar starting gate dikembangkan dengan ketinggian delapan meter. Tujuannya agar Jakarta dapat menjadi tuan rumah World Cup atau World Champion BMX ke depannya.

Sementara itu, Landry mengatakan selain pengembangan atlet, dua arena balap sepeda di Jakarta juga bisa digunakan untuk pelatihan lainnya seperti pelatih, komisaris, dan mekanik balap sepeda.

"Pelatih Indonesia harus makin banyak yang bersertifikat kepelatihan internasional dan menerapkan sport science di semua nomor balap sepeda, sehingga dengan bertambahnya pelatih yang berkualitas tentunya akan makin banyak tercipta atlet-atlet berprestasi di level dunia," pungkas Landry.