Menhub Perintahkan Basarnas Rilis Informasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Sj-182 Tiap 3 Jam Sekali
JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memerintahkan Basarnas untuk membuka informasi seluas-luasnya tentang penanganan kasus jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Dia meminta Basarnas membuat posko informasi di JICT2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Basarnas sudah buat posko untuk peta dan informasi," katanya Budi Karya di JICT2, Tanjung Priok, yang ditayangkan KompasTV, Minggu, 10 Januari.
"Saya meminta Basarnas lakukan rilis tiap 3 jam sekali sehingga bisa dilihat laporannya," tambah dia.
Baca juga:
- Balon Seluncur Darurat Diduga Milik Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Ini Penampakannya
- Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Buatan Tahun 1994, KNKT: Berapa pun Umurnya, Kalau Dirawat Tak Ada Masalah
- KRI Rigel Berteknologi Canggih Foto 3 Dimensi di Bawah Air Dikerahkan Cari Sriwijaya Air SJ-182
- Ini Penampakan Serpihan termasuk Kabel Diduga Milik Sriwijaya SJ-182
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 take off dari Bandara Soekarno-Hatta, pukul 14.36 WIB, Sabtu, 9 Januari. Satu menit kemudian pesawat tujuan Pontianak berada di ketinggian 1.700 kaki dan diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen.
“Pukul 14.40 Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut, oleh karenanya ditanya ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan seconds, SJY 182 hilang dari radar,” kata Menhub Budi Karya Sumadi, Sabtu, 9 Januari.
Ada 62 orang penumpang termasuk kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dari total penumpang itu, ada 7 anak-anak dan 3 bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sempat tertunda (delay) keberangkatannya selama 30 menit. Alasannya hujan deras mengguyur.