Peristiwa Kebakaran di Gambir Bukan Kali Pertama Terjadi, Dulu Lahan Itu Milik Pertamina
JAKARTA – Suadi, korban kebakaran di permukiman padat penduduk kawasan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat mengatakan bahwa dulu di kawasan tempat tinggalnya juga pernah terjadi kebakaran.
Namun, kata Suaidi, kebakaran kala itu semat dicegah lantaran api saat itu masih kecil. Berbeda dengan kebakaran kali ini, seketika api langsung membesar. Sebab, lanjut Suadi, api yang cepat membesar itu dikarenakan banyaknya ledakan tabung gas.
"Dulu sempat kebakaran tapi bisa dipadamkan pakai air, tapi ini gede banget. Banyak yang jual-jual gas. Jadi meletusnya karena gas meleduk," ujarnya.
Lahan sekitar 2 hektar di lokasi eks kebakaran di RT 03/05, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat diketahui bukan milik warga. Namun untuk kepemilikan lahan secara pasti masih dilakukan pengecekan lebih lanjut.
Baca juga:
- Permukiman Padat Penduduk yang Terbakar di Gambir Dulunya Milik Pertamina
- Curhat Sumi, Korban Kebakaran di Gambir yang Mengaku Bayar Rp400 Ribu Per Bulan untuk Rumah Ukuran 3x4 Meter
- Permukiman Padat Penduduk yang Terbakar di Gambir Dulunya Milik Pertamina
- Puslabfor Ambil Sampel di Lokasi Kebakaran Permukiman Padat Penduduk Gambir
Camat Gambir Andri Ferdian mengatakan saat ia jadi Lurah setempat, lahan tersebut milik Pertamina.
"Luas (lahan) 2 hektar, mengenai kepemilikan izin masih simpang siur. Dulu waktu saya lurah di sini, infonya punya lahan (milik) Pertamina," kata Camat Gambir Andri Ferdian kepada VOI di lokasi kebakaran, Selasa, 28 Februari.
Seperti diketahui, warga yang tinggal di lokasi kebakaran sebelumnya di dominasi oleh pendatang yang berasal dari Madura. Para pendatang yang tinggal pun silih berganti, karena mereka bekerja sebagai pedagang. Ada yang datang dan ada yang pergi.