Rencana Elon Musk Buat Mobil Listrik Terus Ditunggu, Benarkah Dibuat di Indonesia
JAKARTA - Pendiri Tesla, Elon Musk, telah lama memperkenalkan mimpinya untuk memproduksi mobil listrik yang terjangkau. Dalam Investor Day pada Rabu, 1 Maret dia diharapkan akan memberikan detail lebih lanjut tentang rencananya untuk membangun mobil listrik dengan harga 25.000 dolar AS (Rp380 juta). Namun, beberapa investor skeptis terhadap janji-janji yang pernah diucapkan oleh Musk sebelumnya.
Musk mengatakan bahwa pengembangan teknologi baterai baru yang ia sebut sebagai kunci untuk mobil murah ini masih belum rampung, sehingga rencananya untuk meluncurkan Model 2 seharga 25.000 dolar AS ditunda. Namun, ekspansi ke pasar massal sangat penting untuk memenuhi target Tesla untuk meningkatkan pengiriman kendaraan 15 kali lipat menjadi 20 juta kendaraan pada tahun 2030.
Musk diharapkan akan mengungkapkan rincian rencananya untuk pengembangan pabrik dan pengeluaran modal di Investor Day, yang diharapkan dapat memulihkan harga saham Tesla yang turun 50% dari puncaknya pada November 2021.
Sementara itu, analis memperkirakan bahwa peluncuran platform mobil baru yang murah akan terjadi pada tahun 2025 paling cepat, yang masih lebih cepat daripada pengembangan kendaraan baru dalam industri otomotif yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun.
"Rumus untuk mendekode Musk cukup sederhana. Ambil kerangka waktu apa pun yang dia miliki, dan kalikan dengan dua," kata Gene Munster, Managing Partner di Deepwater Asset Management, yang memiliki saham Tesla, seperti dikutip Reuters.
Musk juga diharapkan akan membahas tentang produksi baterai dan energi terbarukan lainnya dalam upayanya untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan secara keseluruhan.
Musk juga mengatakan Tesla akan terus menggunakan pemasok baterai untuk meningkatkan dengan cepat. Tesla memasukkan Panasonic , CATL , LG Energy Solution dan BYD sebagai pemasok sel.
Baterai juga cenderung masuk dalam rencana Musk untuk "masa depan energi yang berkelanjutan sepenuhnya" di luar mobil.
Dia juga dapat mendiskusikan pembangkit tenaga surya dan penyimpanan energi baterai - yang dia katakan adalah dua pilar lain untuk masa depan energi yang berkelanjutan.
Investor akan mencari tanda-tanda permintaan, rencana untuk meningkatkan produksi Cybertruck, yang menurut Musk akan memulai volume produksi tahun depan, dan lokasi pabrik Tesla baru, dengan Meksiko, Kanada, Indonesia, dan Korea Selatan semuanya disebut sebagai kandidat potensial.
Baca juga:
- 5 VPN Terbaik untuk Pengguna Cryptocurrency, Biar Tambah Aman Main Kripto!
- Tak Perlu Panik, Begini Cara Reset Chromebook ke Setelan Pabrik
- Stanley Tjia Ungkap Pentingnya Sosok Wasit Esports di SEA Games Kamboja 2023
- Bursa Kripto KuCoin dan Huobi Dituding Langgar Aturan Karena Layani Sejumlah Bank Rusia yang Terkena Sanksi
Pada awal 2021, muncul spekulasi bahwa Tesla sedang menjajaki kemungkinan untuk memproduksi mobil listrik di Indonesia. Namun, belum ada konfirmasi resmi dari Tesla atau pihak berwenang Indonesia mengenai kemungkinan tersebut.
Mendirikan pabrik mobil listrik di Indonesia dapat memberikan beberapa keuntungan, antara lain:
Potensi pasar yang besar: Indonesia memiliki populasi yang besar dan sedang berkembang, sehingga ada potensi pasar yang besar untuk mobil listrik. Konsumen di Indonesia juga semakin sadar akan pentingnya mobilitas berkelanjutan dan ramah lingkungan, yang dapat meningkatkan minat mereka untuk membeli mobil listrik.
Akses ke bahan baku: Indonesia memiliki cadangan mineral yang besar, termasuk nikel dan kobalt, yang merupakan bahan baku utama untuk baterai mobil listrik. Dengan mendirikan pabrik mobil listrik di Indonesia, perusahaan dapat memiliki akses yang lebih mudah dan murah ke bahan baku tersebut.
Dukungan pemerintah: Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk mendorong pertumbuhan pasar mobil listrik, termasuk pengurangan pajak impor untuk mobil listrik dan insentif fiskal untuk produsen mobil listrik. Dukungan ini dapat memudahkan pendirian pabrik mobil listrik di Indonesia.
Potensi peningkatan lapangan kerja: Pabrik mobil listrik dapat menciptakan banyak lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia, dari pekerjaan produksi hingga perawatan dan pemeliharaan kendaraan.
Potensi ekspor: Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat produksi mobil listrik untuk pasar Asia Tenggara dan global. Dengan mendirikan pabrik di Indonesia, perusahaan dapat memperluas jangkauannya ke pasar ekspor dan meningkatkan pendapatan mereka.