Inggris Alami Kelangkaan Tomat Akibat Gangguan Panen dan Impor
JAKARTA - Inggris menghadapi kekurangan tomat setelah pasokan ke supermarket, termasuk pemimpin pasar Tesco dan Sainsbury's, terpukul oleh panen yang terganggu di Eropa selatan dan Afrika Utara.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan rak-rak buah dan sayuran yang kosong, dengan tomat khususnya kekurangan pasokan.
Para pedagang grosir mengatakan, kondisi ini diperparah dengan berkurangnya produksi musim dingin di rumah-rumah kaca di Inggris dan Belanda karena biaya energi yang tinggi.
Andrew Opie, direktur makanan & keberlanjutan di British Retail Consortium (BRC) yang mewakili supermarket-supermarket besar, mengatakan, cuaca yang sulit di Eropa selatan dan Afrika utara telah mengganggu berbagai hasil panen, termasuk tomat dan paprika.
"Meskipun gangguan ini diperkirakan akan berlangsung selama beberapa minggu, supermarket-supermarket sudah mahir dalam mengelola isu-isu rantai pasokan dan bekerja sama dengan para petani, untuk memastikan bahwa para pelanggan dapat mengakses berbagai macam produk segar," jelasnya seperti melansir Reuters 21 Februari.
Meskipun sebagian besar swasembada di musim panas, Inggris biasanya mengimpor 95 persen tomat dan 90 persen selada dari bulan Desember hingga Maret, menurut data BRC.
Tak hanya di Inggris, para produsen Spanyol juga menyatakan kekhawatirannya.
"Situasinya mulai mengkhawatirkan, karena beberapa perusahaan mulai mengalami masalah dalam memenuhi jadwal klien mereka," kata Asosiasi Organisasi Produsen Buah dan Sayur Almeria, Coexphal dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, James Bailey, direktur eksekutif supermarket kelas atas Waitrose mengatakan, pasokan telah terpukul oleh cuaca ekstrem di Spanyol dan Afrika utara.
"Sudah turun salju dan hujan es di Spanyol, hujan es di Afrika Utara minggu lalu, yang memusnahkan sebagian besar tanaman itu," jelasnya kepada radio LBC, menambahkan pasokan akan membaik secara perlahan.
"Beri waktu sekitar dua minggu dan musim tanam lainnya di belahan dunia lain akan menyusul. Kita seharusnya bisa mendapatkan pasokan itu kembali," tandasnya.
Terpisah, seorang juru bicara Asda, salah satu supermarket di Inggris mengatakan, mereka mengalami beberapa masalah pada sejumlah kecil produk, terutama tomat. Toko bahan makanan ini masih memiliki banyak pilihan tomat segar di tokonya, meskipun tidak semua varian tersedia.
Dan Fulgoni, direktur pelaksana di Euro Frutta, distributor buah dan sayuran di New Covent Garden Market, London mengatakan berusaha untuk tidak meneruskan kenaikan harga tomat impor kepada para pelanggannya.
"Kami mengalami kekurangan pasokan pada banyak produk, termasuk tomat," katanya kepada The National News.
Baca juga:
- Kecam 'Absurditas' Pidato anti-Barat Presiden Putin, Gedung Putih: Tidak Ada yang Menyerang Rusia
- Sindir Pidato Vladimir Putin, Penasihat Presiden Zelensky: Rusia Berada di Jalan Buntu
- Presiden Putin Tangguhkan Partisipasi Rusia dari Perjanjian Pembatasan Senjata Nuklir: Siap Lakukan Uji Coba Jika...
- Tuding Barat Sulut Perang Global untuk Menghancurkan Rusia, Presiden Putin Bersumpah Lanjutkan Serangan Terhadap Ukraina
"Terkait tomat, kami hanya bisa memenuhi permintaan kami tetapi harus membayar harga yang lebih mahal, karena permintaan melebihi pasokan," lanjutnya.
Tahun lalu, para pedagang grosir di Inggris mengalami gangguan pasokan karena invasi Rusia ke Ukraina, namun ketersediaan membaik sebelum Natal, kecuali untuk telur.
Sementara, awal bulan ini, Maroko melarang ekspor tomat bawang bombay, dan kentang ke negara-negara Afrika Barat untuk mengurangi harga domestik dan melindungi ekspor ke Eropa.