Bagikan:

JAKARTA - Harga cabai merah, cabai keriting panjang dan tomat di pasar tradisional Kota Ambon, Maluku, naik cukup tajam dalam beberapa hari terakhir akibat perubahan cuaca.

Dikutip dari Antara, Sabtu 11 Juni, di pasar tradisional Mardika Ambon, harga cabai merah dipatok Rp50.000 per kilogram(Kg), cabai keriting Rp60.000/Kg, dan tomat Rp35.000/Kg.

"Harga cabai merah yang ditawarkan para pedagang di Pasar Mardika, Batu merah, dan pasar Lama kini berkisar Rp50.000 hingga Rp55.000/Kg, atau naik dari sebelumnya Rp30.000 sejak tiga hari yang lalu," kata Abu, pedagang pengecer cabai di Pasar Mardika.

Sedangkan cabai keriting panjang juga naik dari sebelumnya Rp40.000, kini naik hingga mencapai Rp60.000/Kg. Bahkan ada pedagang yang menawarkan Rp65.000/Kg tergantung buah cabai yang terlihat segar.

Ia menjelaskan penyebabnya karena pasokan berkurang akibat cuaca ekstrim berupa hujan dengan intensitas cukup tinggi di Maluku. Selain itu, harga cabai ditingkat petani juga tergolong mahal sekarang ini, yakni untuk cabai merah mereka patok Rp40.000/Kg, cabai keriting Rp50.000/Kg. Akibatnya pedagang menaikan harga eceran di pasar.

Dia menjelaskan, cabai yang dijual di pasar tradisional semuanya didatangkan dari Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah.

Hal ini disebabkan sentra komoditi cabai seperti di Desa Taeno, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon terdampak cuaca ekstrem yang ikut mempengaruhi masa panen.

Selain cabai, tomat juga ikut naik dari yang biasanya hanya Rp18.000 hingga Rp20.000/Kg, namun kini mencapai Rp35.000/Kg. Bahkan masuk awal minggu kedua Juni 2022 harga tomat mencapai harga tertinggi yakni Rp40.000/Kg.

Waina, yang juga pedagang Pasar Mardika, mengatakan, selama bertahun-tahun sudah berjualan sayur, baru kali ini mengalami harga tomat mencapai Rp40.000/Kg.

"Benar-benar luar biasa, Abang, walaupun hari ini sudah turun Rp35.000/Kg, tetapi masih terbilang mahal, sebab dari tahun ke tahun di pasar Ambon ini harga tomat rata-rata hanya berkisar Rp18.000 hingga Rp20.000/Kg, bahkan pada awal bulan Mei harga tomat hanya Rp14.000/Kg," ujarnya sambil tertawa.

Ia mengatakan harga naik karena tomat yang dijual pedagang dipasok dari Surabaya. Sedangkan tomat produksi lokal belum masuk pasar Ambon akibat cuaca sehingga petani belum panen.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (Disperindag) Provinsi Maluku Poli Jamlean yang dihubungi mengatakan, lonjakan harga yang terjadi sekarang ini akibat faktor cuaca yang kurang menguntungkan sehingga mempengaruhi masa panen, terutama para petani lokal baik di Pulau Ambon maupun Pulau Seram.

"Jadi kalau pasokan dari sentra lokal berkurang maka para pedagang mendatangkan dari luar daerah, seperti Surabaya, Makassar guna menutupi permintaan di Kota Ambon," ujarnya.