Tanpa Subsidi, Blue Bird Siapkan Rp2 Triliun untuk Tambah Armada Termasuk Kendaraan Listrik

JAKARTA - PT Blue Bird Tbk sudah menyiapkan capital expenditure (capex) sebesar Rp2 triliun untuk penambahan 6.000 kendaraan baru sepanjang tahun ini. Baik untuk mobil konvensional, mobil listrik, serta peremajaan kendaraan.

Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono mengatakan khusus untuk kendaraan listrik, saat ini Blue Bird miliki sekitar 100 unit. Di tahun ini, pihaknya menargetkan penambahan sekitar 200 hingga 500 unit armada.

“Targetnya 200 hingga 500 unit, itu beli baru semua, bukan konvensi,” katanya saat ditemui di Kantor Blue Bird, Jakarta, Selasa, 21 Februari.

Andre sapaan akrab Adrianto mengaku pemberlakuan subsidi kendaraan listrik mulai Maret 2023 itu pun tak diharapkan oleh Blue Bird. Sebab, perusahaan sudah menyiapkan budget untuk menambah kendaraan listrik tahun ini.

“Kita belum hitung ada subsidi atau tidak, tapi kami sudah persiapkan budgetnya untuk kendaraan listrik,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah akan memberlakukan subsidi kendaraan listrik mulai Maret 2023. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, nantinya subsidi yang diberikan untuk mobil tidak berupa uang.

“Sepeda motor dulu, kendaraan roda empat juga ada tapi bukan uang,” ujar Arifin di Jakarta, Senin, 20 Februari.

Arifin mengatakan, hal ini merupakan hasil rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Menteri Perhubungan pada hari ini.

Untuk tahap awal, subsidi ini akan dberlakukan kepada kendaraan roda dua atau motor. Sementara, untuk besaran subsidi untuk motor listrik akan diberikan sebesar Rp7 juta baik untuk motor konversi atau untuk pembelian motor baru.

“Untuk membantu masyarakat bisa memiliki sepeda motor litrik baik konversi atau baru dengan biaya yang lebih murah,” imbuh Arifin.

Arifin mengatakan, pemberian subsidi ini bertujuan untuk menekan impor BBM yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dan mengurangi emisi kendaraan akibat BBM fosil.