Bagikan:

JAKARTA - PT Blue Bird (Tbk) atau BIRD memastikan bahwa belum ada rencana menaikkan tarif taksi di tahun ini. Hal ini karena penyesuaian tarif sudah dilakukan di tahun lalu saat harga bahan bakar minyak (BBM) naik.

Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono mengatakan kenaikan tarif yang dilakukan pada 2022 lalu juga sudah disesuaikan dengan perkembangan pergerakan mobilitas.

“Jadi bertahap kita sesuaikan. (Penyesuaian tarif) itu sudah berjalan dan terakhir kita mengumumkan perubahan platform di awal Desember (2022), itu juga sudah kita sesuaikan,” ujarnya kepada wartawan, ditulis Jumat, 10 Februari.

Terkait dengan dampak penyesuaian tarif ini, Sigit mengatakan hal tersebut tidak begitu berpengaruh kepada para konsumen BIRD.

Alasannya, sambung Sigit, para konsumen telah memahami kenaikan tarif layanan transportasi ini merupakan dampak dari kenaikan BBM.

“Jadi kita melihat tanggapan tetap positif, karena customer juga melihat kebutuhan itu kenaikan (tarif) itu kita benar-benar passed on untuk mengisi BBM, yang sebenarnya menjadi beban banyak bagi pengemudi,” jelasnya.

Saat ditanya apakah ada dampak ke permintaan layanan jasa imbas kenaikan tarif sejak tahun lalu, Sigit memastikan bahwa tidak ada perubahan.

“Dari sisi demand tidak ada perubahan karena kita lihat mobilitas tetap dibutuhkan, tentunya pasti ada beberapa customer untuk melakukan penyesuaian tapi saya yakin itu hanya sementara,” ujarnya.

Sebenarnya, sambung Sigit, BIRD bukan fokus kepada kenaikan tarif layanan tetapi justru kepada peningkatan pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen.

“Kita fokus bukan kepada harga, tapi fokus kepada pelayanan. Jadi dengan kenaikan harga kita tentu harus memperbaiki pelayanan dengan lebih baik,” tuturnya.