Kemenhub: Pembangunan Stasiun Manggarai Keseluruhan Bakal Rampung 2025

JAKARTA - Pembangunan keseluruhan stasiun Manggarai ditargetkan akan rampung pada 2025. Di mana, akan menjadi sentra transportasi di Jabodetabek.

Direktur Jenderal Perekeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal mengatakan, stasiun Manggarai ini akan menjadi stasiun sentral yang terintegrasi dengan LRT, Transjakarta, dan transportasi umumnya lainnya. Manggarai juga tak hanya melayani KRL namun juga KA jarak jauh dan KA bandara.

Adapun saat ini pekerjaan yang tengah dilakukan meliputi pembangunan jalur double-double track (DDT); pembangunan stasiun, depo, persinyalan, telekomunikasi dan listrik aliran atas; dan penataan perlintasan sebidang menjadi tidak sebidang.

“Pembangunan ini masih berjalan dan belum selesai. Insyaallah selesai di tahun 2025 tuntas (pengerjaannya),” ujar Risal pada acara Ngoras di Kementerian Perhubungan, Jakarta, ditulis Selasa, 21 Februari.

Lebih lanjut, Risal mengatakan pada saat pembangunan rampung, jumlah KRL Jabodetabek yang beroperasi ditargetkan bisa mencapai 800 rangkaian kereta per harinya.

“Bicara tentang target, kedepannya headway akan 3 menit dan jumlah penumpang targetnya 1,2 hingga 2 juta per hari. Saat ini masih 900.000,” ujarnya.

Lebih lanjut, Risal tak menampik bahwa pembangunan Stasiun Manggarai memiliki kendala yaitu memastikan aktivitas Commuter Line dan kereta jarak jauh tidak terganggu setiap harinya.

“Kecepatan kita membangun juga menjadi faktor penentu. Jadi kereta berjalan, pembangunan juga berjalan,” ujarnya.

Meski begitu, Risal mengatakan pembangunan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral ini juga direncanakan untuk memudahkan para pelaku perjalanan. Termasuk dari sisi kenyamanan dan keamanan dengan terintegrasi antar moda transportasi massal.

Risal juga meminta maaf kepada masyarakat khususnya pengguna KRL atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama ini akibat adanya pembangunan di stasiun Manggarai.

“Kami sadar apa yang terjadi saat ini banyak menimbulkan kesusahan yang dilakukan oleh teman-teman (pengguna KRL) dalam perjalanan. Untuk itu kami minta maaf atas nama pemerintah, atas keterlambatan proses pembangunan yang kami lakukan,” ucapnya.