Polri Ancang-ancang Tindakan Hukum Jika Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air Deadlock

JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut saat ini aparat masih mencoba melakukan negosiasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Negoisasi ini melibatkan tokoh Papua.

"Saat ini tim gabungan TNI-Polri masih komunikasi (terhadap pembebasan Philip Mark). Negosiasi terus dilakukan yang melibatkan tokoh agama, tokoh gereja, setempat untuk berkomunkasi dengan KKB," kata Dedi saat ditemui di Senayan, Jakarta, Minggu, 19 Februari.

Upaya pembebasan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru oleh aparat tak sampai di situ. Jika upaya persuasif berujung buntu atau deadlock, aparat TNI dan Polri tak segan untuk melakukan tindakan hukum kepada KKB.

"Sekarang menunggu situasi lebih lanjut. Apabila terjadi deadlock, maka upaya terakhir adalah penegakkan hukum," ucapnya.

Sebagai informasi, KKB yang dipimpin Egianus Kogoya saat ini masih menyandera pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Merthens. Penyanderaan dilakukan sejak Selasa, 7 Februari lalu.

Sebelum menyandera pilot, Egianus dan kelompoknya membakar pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan PK-BVY. Peristiwa ini terjadi setelah pesawat berpenumpang itu mendarat di Lapangan Terbang Paro.

Saat ini masyarakat setempat sudah meninggalkan Paro dan mengungsi ke Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga. Warga Paro itu berjalan kaki ke Kenyam, sehingga Penjabat Bupati Nduga meminta bantuan agar membantu mengevakuasi warga yang sakit, tua atau wanita dan anak-anak.