Hari Pers Nasional 2023, KPAI Berharap Media Hadirkan Konten Layak Anak

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra berharap media pers konvensional dan digital menghadirkan informasi dan konten yang layak dikonsumsi anak dan mendukung tumbuh kembang anak.

"Harapan terbesar orang tua adalah bersama pers dan kerja kerja kawan kawan media dalam menghadirkan informasi yang mendukung dan layak bagi tumbuh kembang anak yang positif, dengan senjata literasi, kapasitas yang lengkap, kode etik dan teknologi yang terdepan dalam penguasaan penyampaian informasi," kata Jasra dalam rilis peringatan Hari Pers Nasional 2023, di Jakarta, Kamis 9 Februari, dikutip dari Antara.

Jasra juga berharap para pekerja media terus memegang teguh kode etik jurnalistik dan menghadirkan media yang ramah terhadap anak.

Dia juga mengajak para pelaku industri media untuk menghadirkan konten-konten yang ramah anak karena masa depan bangsa bergantung pada konten yang mereka konsumsi.

"Mereka membutuhkan jaminan masa depan melalui informasi yang mendukung tumbuh kembang yang positif, informasi yang layak, dan mau tidak mau kalian adalah figur untuk anak Indonesia, karena seringnya tampil di depan layar kaca, di layar elektronik, di berbagai tulisan dalam berbagai bentuk bersama anak," ujarnya.

Pihaknya menjelaskan berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2022, penetrasi penggunaan internet telah mencapai 70 persen lebih dari penduduk Indonesia dan pengguna aktif adalah usia anak mulai dari umur 5 s.d. 18 tahun.

Namun sayangnya pengawasan orang tua terhadap konten yang dikonsumsi oleh anak melalui gawai yang mereka gunakan masih rendah.

"Ketika anak-anak berada di rumah, orang tua lebih dominan menanyakan tentang seputar dunia sekolahnya dibanding bertanya apa yang dilihat hari ini di gawai mereka," tuturnya.

Oleh karena itu, media arus utama diharapkan berpartisipasi dalam memberikan konten yang positif untuk anak-anak di Indonesia.

"Kita ingin mendorong dengan hadirnya media sebagai figur, teladan, orang tua baru mereka, bisa menjadi panutan yang mengundang partisipasi positif dalam menyaring semua informasi, meski saya katakan itu tidak mudah," tandasnya.