Kunjungi Inggris, Presiden Zelensky Bakal Tinjau Pelatihan Militer Ukraina hingga Bertemu Raja Charles III
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan kunjungan ke London, Inggris pada Hari Rabu, dengan sejumlah agenda sudah menantinya, termasuk mengamankan bantuan pelatihan pilot jet tempur canggih NATO hingga bertemu Raja Charles III.
Tiba di Bandara Stansted, London utara, Presiden Zelensky disambut oleh PM Inggris Rishi Sunak.
Presiden Zelensky mengatakan, ia berterima kasih secara pribadi kepada rakyat Inggris atas dukungan untuk perjuangan Ukraina.
"Inggris adalah salah satu yang pertama datang membantu Ukraina," kata Presiden Zelensky dalam sebuah unggahan di Telegram dan Instagram, mengutip CNN 8 Februari.
"Dan hari ini saya di London untuk secara pribadi berterima kasih kepada rakyat Inggris atas dukungan mereka dan Perdana Menteri Rishi Sunak atas kepemimpinannya," sambungnya.
Dari bandara, kedua pemimpin negara tersebut langsung menuju kediaman resmi PM Inggris di Downing Street No. 10, London.
Kantor Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, Presiden Zelensky akan berpidato di depan parlemen dan mengunjungi pelatihan pasukan Ukraina di Inggris.
"Kunjungan Presiden Zelensky ke Inggris adalah bukti keberanian, tekad dan perjuangan negaranya, dan bukti persahabatan yang tak terpatahkan antara kedua negara kita," kata PM Sunak dalam sebuah pernyataan seperti mengutip Reuters.
Sebelumnya, Kantor PM Sunak mengumumkan sanksi tambahan terhadap Rusia, serta rencana untuk mempercepat pasokan peralatan militer ke Kyiv. Untuk pertama kalinya, angkatan udara dan marinir Ukraina akan dimasukkan dalam program pelatihan Inggris.
"Pelatihan itu akan memastikan pilot mampu menerbangkan jet tempur canggih berstandar NATO di masa depan," katanya, meskipun tidak memberikan kerangka waktu.
Itu tampaknya menandakan perubahan penting dalam dukungan Barat, karena negara-negara sejauh ini menahan diri untuk tidak menyediakan jet atau senjata yang dapat menyerang jauh ke dalam Rusia.
Selain itu, Presiden Zelensky juga diperkirakan akan menghadiri KTT Uni Eropa pekan, ini saat dia menggalang dukungan dari sekutu Barat, saat peperangan memasuki tahun kedua serta dinilai menentukan. Para pemimpin aliansi tersebut akan berkumpul di Brussels, Belgia pada Hari Kamis dan Jumat
Baca juga:
- Korban Tewas WNI Akibat Gempa Turki Jadi Dua Orang, Ini Penjelasan Dubes RI
- Korban Tewas Gempa Turki Bertambah Jadi 9.600 Jiwa, Pengungsi Butuh Tenda dan Makanan di Tengah Musim Dingin
- Bantu Upaya Pemulihan Kesepakatan Nuklir 2015, IAEA Siap Berikan Dukungan Elemen Pemantauan untuk Jaminan Iran
- KBRI Ankara Berhasil Evakuasi 123 WNI di Wilayah Terdampak Gempa Turki, Satu Orang Asal Bali Tewas
Ukraina mengatakan satu-satunya cara untuk menghentikan perang adalah, dengan memberikannya kemampuan untuk mengusir pasukan Rusia dari Barat.
Jet tempur Barat berada di urutan teratas daftar keinginan Ukraina untuk senjata. Baik Moskow maupun Kyiv tidak menikmati keunggulan udara atas Ukraina, yang telah membatasi penggunaan pesawat berawak di kedua sisi dalam perang.
Diketahui, Amerika Serikat dan Inggris telah menyebut tidak akan mengirim jet tempur ke Ukraina. Tetapi, negara-negara lain telah mengindikasikan mungkin melakukannya, menjaga pintu terbuka untuk keputusan kolektif sekutu Barat.