Teknologi Usang dan Mudah Terlihat, Mengapa Balon Dipilih China untuk Mata-mata AS?

JAKARTA - AS berhasil melacak keberadaan balon mata-mata China yang terbang melintasi langit Pamam Sam. Buntutnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda kunjungannya ke China.

Mengapa China mengirim balon mata-mata yang mudah terdeteksi?

Insiden dugaan balon mata-mata China melahirkan pertanyaan di benak banyak orang, mengapa Beijing menggunakan alat yang relatif tidak canggih untuk pengawasannya terhadap daratan AS?

China akhirnya mengatakan balon itu --yang terlihat di atas negara bagian Montana-- hanyalah sebuah 'pesawat sipil' yang menyimpang dari rute seharusnya. Namun AS tetap curiga itu adalah bagian dari intelijen.

Apa pun kemampuan balon khusus ini, AS menanggapi ancaman tersebut dengan cukup serius. Bahkan yang paling telak, Antony Blinken tak jadi terbang ke China.

Balon adalah salah satu bentuk teknologi pengawasan tertua. Militer Jepang menggunakannya untuk meluncurkan bom pembakar di AS selama Perang Dunia Kedua. Balon juga banyak digunakan oleh AS dan Uni Soviet selama Perang Dingin.

"Beijing mungkin mencoba memberi sinyal ke Washington: 'Sementara kami ingin meningkatkan hubungan, kami juga selalu siap untuk persaingan yang berkelanjutan, menggunakan segala cara yang diperlukan,' tanpa ketegangan yang sangat parah," kata analis kekuatan udara independen He Yuan Ming dilansir dari BBC, Sabtu 4 Februari.

"Dan alat apa yang lebih baik untuk ini selain balon yang tampaknya tidak berbahaya?"

Jalur penerbangan balon yang diantisipasi di dekat pangkalan rudal tertentu menunjukkan bahwa balon itu tidak mungkin menyimpang dari jalurnya, kata He Yuan Ming.

Departemen Pertahanan AS mengatakan balon itu secara signifikan berada di atas tempat lalu lintas udara sipil aktif.

Tetapi pakar China Benjamin Ho mengatakan Beijing memiliki teknologi pengawasan yang lebih canggih.

"Mereka memiliki cara lain untuk memata-matai infrastruktur Amerika, atau informasi apa pun yang ingin mereka peroleh. Balon itu untuk mengirim sinyal ke Amerika, dan juga untuk melihat bagaimana reaksi Amerika," jelas Dr Ho - koordinator program China di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam Singapura.

Bahkan mungkin China ingin AS mendeteksi balon itu.

“Mungkin saja ketahuan adalah intinya. China mungkin menggunakan balon untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan teknologi yang canggih untuk menembus wilayah udara AS tanpa risiko eskalasi yang serius. Dalam hal ini, balon adalah pilihan yang cukup ideal,” kata Arthur Holland Michel dari Carnegie Council for Ethics in International Affairs.

Kata para ahli, balon dapat dilengkapi dengan teknologi modern seperti kamera mata-mata dan sensor radar. Ada beberapa keuntungan menggunakan balon untuk pengawasan - utamanya adalah lebih murah dan lebih mudah digunakan daripada drone atau satelit.

Kecepatan balon yang lebih lambat juga memungkinkannya untuk berkeliaran dan memantau area target untuk waktu yang lebih lama. Pergerakan satelit, di sisi lain, terbatas pada jalur orbitnya.