Pendapatan Samsung di Q4 2022 Merosot Tajam, Ponsel Cerdas dan PC Sepi Peminat!
JAKARTA - Akibat pelanggan yang membeli lebih sedikit ponsel dan laptop di tengah penurunan ekonomi global yang terus berlanjut, serta kenaikan biaya, pendapatan kuartalan Samsung jatuh ke level terendah selama delapan tahun.
Raksasa teknologi yang berbasis di Korea Selatan itu menerbitkan laporan pendapatan di kuartal keempat (Q4) 2022, dimana mereka menghasilkan sekitar 57,21 miliar dolar AS setara Rp851 triliun pada kuartal yang berakhir 31 Desember 2022, turun 8 persen dibandingkan tahun lalu.
Sementara laba operasional perusahaan adalah sekitar 3,5 miliar dolar AS setara Rp5,2 triliun, yang merupakan penurunan 69 persen dibandingkan dengan Q4 2021.
Angka itu menandakan laba kuartalan terlemah perusahaan sejak Q3 2014, ketika bisnis ponsel cerdasnya kalah bersaing dengan kompetitor seperti Apple.
"Lingkungan bisnis memburuk secara signifikan pada kuartal keempat karena lemahnya permintaan di tengah perlambatan ekonomi global," ujar Samsung dalam pernyataannya, dikutip dari CNN Internasional, Kamis, 2 Februari.
Meski begiru, hasil yang suram telah diantisipasi. Samsung telah menandai kinerja yang lesu dalam perkiraan pra-pendapatan awal bulan ini, dengan analis mengutip penurunan harga chip memori dan lebih sedikit pesanan perangkat konsumen.
Divisi chip Samsung, Samsung DS yang biasanya memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan perusahaan, mengalami kuartal yang mengecewakan.
Selama pandemi COVID-19, perusahaan menjual chip semikonduktor pemecah rekor seperti penyimpanan DRAM dan NAND. Chip ini digunakan di ponsel cerdas, tablet, laptop, PC, konsol gim, perangkat yang dapat dikenakan, TV dan bahkan server.
Namun, karena inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga, resesi ekonomi yang sedang berlangsung, dan ketegangan geopolitik, permintaan perangkat elektronik konsumen ini turun tajam.
Baca juga:
Perusahaan mulai memangkas biaya, menghasilkan penjualan chip yang lebih rendah dan harga chip yang rendah. Oleh karena itu, pendapatan operasional Q4 2022 Samsung DS hanya sekitar 219 juta dolar AS (Rp3,2 triliun), yang dianggap hampir tidak mencapai titik impas dalam bisnis semikonduktor
Dalam sebuah presentasi kepada investor, Samsung mengonfirmasi permintaan seluler dan PC lemah, bahkan bisnis chip memorinya juga menderita karena pelanggan terus menyesuaikan inventaris mereka di tengah ketidakpastian yang semakin dalam.
Samsung memperkirakan beberapa masalah tersebut akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang karena ketidakpastian ekonomi global, tetapi perusahaan sudah mengantisipasi permintaan secara keseluruhan untuk mulai pulih pada paruh kedua tahun ini.
Permintaan ponsel cerdas juga kemungkinan akan turun lagi pada kuartal ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, karena perlambatan ekonomi di wilayah utama.
Namun, ada beberapa titik terang. Samsung mengatakan pihaknya memperoleh pendapatan 245,7 miliar dolar AS (Rp3.659 triliun) untuk setahun penuh pada 2022, naik dari 227,4 miliar dolar AS pada 2021, dan menjadi rekor tertinggi.