Facebook Sekarang Memiliki Dua Miliar Pengguna Aktif Harian
JAKARTA - Meta Platforms, Inc. (META) melaporkan hasil pendapatan kuartal keempatnya untuk tahun 2022, yang menyebutkan pertumbuhan jumlah pengguna aktif harian Facebook.
Selama satu tahun kemarin tepatnya per 31 Desember 2022, Meta mengatakan bahwa mereka memiliki 2,96 miliar pengguna aktif harian Facebook. Jumlah tersebut meningkat 2 persen dari tahun lalu.
"Komunitas kami terus berkembang dan saya senang dengan keterlibatan yang kuat di seluruh aplikasi kami. Facebook baru saja mencapai tonggak pencapaian 2 miliar aktivitas harian," kata Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Meta dalam laporan tersebut.
Menurut Zuckerberg, kemajuan tersebut didukung oleh penemuan teknologi AI perusahaan dan hadirnya Reels di platform tersebut.
"Kemajuan yang kami buat pada mesin penemuan kecerdasan buatan (AI) kami dan Reels adalah pendorong utama hal ini di luar ini," ungkap bos besar Meta itu.
Baca juga:
- Mantan Karyawan Sebut Medsos Meta Bisa Habiskan Baterai Ponsel Pengguna, Ini Alasannya!
- Cara Alihkan Akun Publik Instagram Anda ke Akun Pribadi dan Sebaliknya
- Berpotensi Timbulkan Monopoli, Komisi Perdagangan Federal AS Minta Kesepakatan Meta dengan Within Unlimited Ditunda
- Astar Rilis Hackathon Web3 Perdana yang Didukung oleh Toyota Motor Corporation
Meskipun demikian Facebook bukanlah satu-satunya platform milik Meta yang pernah mencapai 2 miliar pengguna harian. Baru-baru ini, menurut catatan Engadget, WhatsApp juga telah melampaui 2 miliar.
Selain itu, CEO Mark Zuckerberg juga menyinggung restrukturisasi perusahaan baru-baru ini, yang mengakibatkan penghapusan lebih dari 11.000 pekerjaan, mengatakan bahwa tema manajemen perusahaan untuk tahun 2023 adalah Tahun Efisiensi."
"Tema manajemen kami untuk tahun 2023 adalah "Tahun Efisiensi dan kami fokus untuk menjadi organisasi yang lebih kuat dan gesit." pungkasnya.
Meskipun jumlah pengguna hariannya bertambah dari tahun ke tahun, pendapatan Meta justru menyusut selama satu tahun terakhir.
Disebutkan bahwa pendapatan perusahaan sebesar 32,2 miliar dolar AS (Rp478,6 triliun) untuk kuartal terakhir tahun 2022, masih sedikit lebih baik dari yang diharapkan meskipun turun 4 persen dari tahun lalu.