Digitasi, Digitalisasi, dan Transformasi Digital Apa Bedanya?
JAKARTA - Selama rangkaian acara Acer Edu Summit 2023 di Jakarta, Tian Belawati selaku President, International Council for Open and Distance Education (ICDE) dan Rektor Universitas Terbuka periode 2009-2017 memaparkan materinya terkait transformasi digital.
Menurutnya, jika berbicara mengenai transformasi digital berarti kita sudah melewati dua tahap, yaitu tahap Digitasi dan Digitalisasi. Jadi apa bedanya?
Digitasi
"Digitasi itu merupakan tahap pertama yang sudah banyak dilakukan oleh semua orang. Banyak orang beranggapan saat mereka sudah menggunakan teknologi, mereka merasa sudah bertransformasi digital. Padahal belum," ujar Tian.
Tian menambahkan bahwa Digitasi merupakan tahap awal yang juga merupakan tahap paling mudah, di mana kita sudah menggunakan teknologi untuk melakukan sesuatu. Contohnya, jika dulu kita harus mencetak surat dan mengirimnya langsung ke pihak lain, dengan adanya teknologi, kita hanya perlu mengirimnya dalam bentuk softcopy saja.
Digitalisasi
Masuk ke tahap kedua, Digitalisasi. Di tahap ini, kita harus dapat memanfaatkan teknologi untuk membantu mengotomatisasi. Tujuannya adalah, untuk mempermudah semua pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara manual.
"Contohnya, misalnya kita dulu kalau bikin RPS harus bikin tabel dulu, ini dulu, dan di program Jelajah Ilmu kita sudah disediakan template dan sudah tinggal digunakan," jelasnya.
Baca juga:
- AI Generatif Akan Jadi Teknologi Penting dalam Peningkatan Produk Kreatif
- Google Bentuk Aliansi Strategis dengan Kuwait untuk Dukung Upaya Digitalisasi Sektor Publik
- Indosat Ooredoo Hutchison Percepat Transformasi Digital untuk Menghubungkan Masyarakat
- Twitter Matikan CoTweets, Fitur Postingan Kolaborasi!
Transformasi Digital
Setelah melewati dua tahap tersebut, tahap akhir atau tujuan akhirnya adalah transformasi digital, di mana kita semua dapat menggunakan teknologi yang canggih yang sesuai dengan kebutuhan serta nyaman digunakan oleh setiap orang.
"Jadi transformasi digital itu merupakan sesuatu yang direncanakan menggunakan pendekatan holistik yang sesuai dengan kebutuhan dan norma. Karena jika tidak sesuai, itu sama juga bohong," pungkas Tian.
Dimensi Transformasi Digital
Tian menambahkan juga bahwa transformasi digital di sekolah memiliki empat dimensi utama dan juga sangat penting, diantaranya adalah:
- Teknologi: Infrastruktur, hardware dan software
- Pedagogi: Pendekatan atau model pembelajaran dan Modus pembelajaran
- Konten: Integrasi teknologi pada kurikulum dan Konten digital
- Manajemen dan SDM: Kepala Sekolah, guru, tenaga Kependidikan, siswa, orang tua
Keempat dimensi ini saling berkaitan. Ketika kita ingin bertransformasi, maka hal pertama yang diperlukan adalah teknologi yang mencakup infrastruktur, perangkat keras dan juga lunak.
"Kemudian, transformasi digital hanya mengandalkan teknologi saja tanpa adanya pedagogi atau pendekatan, itu tidak akan ada gunanya," jelas Tian.
Lalu, jika kedua dimensi sudah terpenuhi maka penting bagi para pengajar untuk membuat konten pembelajaran digital yang menarik siswanya menggunakan teknologi yang ada.
"Terakhir, kalau semua itu sudah oke, namun sumber daya manusianya yang diam saja, sudah, bubar semuanya," tandasnya.