Dapat Anggaran Belanja Kecil, Badan Pangan Minta Tambahan Rp1,2 Triliun

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengajukan usulan anggaran belanja tambahan sebesar Rp1,2 triliun ke Komisi IV DPR.

Penambahan diajukan lantaran anggaran belanja tahun ini jauh lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menilai, Pagu Anggaran 2023 yang diperoleh pihaknya terlalu kecil.

Sementara ada sejumlah program yang membutuhkan anggaran bernilai jumbo.

Sekadar informasi, pagu anggaran Bapanas tahun ini hanya sebesar Rp103,5 miliar.

Angka ini kurang 32,5 persen atau setara Rp215 miliar jika dibandingkan dengan anggaran 2022.

“Sebagai pembanding anggaran Badan Ketahanan Pangan (Kementerian Pertanian) yang merupakan embrio Badan Pangan Nasional tahun 2021 sebesar Rp478,4 miliar. Dan Badan Pangan Nasional tahun 2022 sebesar Rp318,5 miliar,” ungkap Arief saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV, ditulis Rabu, 1 Februari.

Arief mengatakan, anggaran tahun 2023 yang didapatkan Bapanas bahkan tidak cukup untuk membayar gaji dan tunjangan kerja pegawainya.

Karena itu, jika anggaran tersebut tidak dikoreksi, maka gaji pegawai akan telat dibayarkan.

“Gaji saya Rp10 juta, tukinnya (tunjangan kinerja) kurang lebih Rp30 juta dan saya sempat tidak gajian 7 bulan. Saya tidak perlu cerita begini tapi karena Bapak tanya, saya harus jawab jujur,” ucapnya.

Karena itu, Arief menilai, kucuran dana yang diberikan Kementerian Keuangan belum ideal atau kurang dari kebutuhan.

Arief menyebut idealnya anggaran yang harus diterima tahun ini adalah Rp1,2 triliun.

Adapun jumlah tersebut termasuk gaji dan operasional pegawai Rp71 miliar, dukungan manajemen dan teknis lainnya Rp82 miliar.

Badan Pangan Nasional pun telah mengajukan kepada Kementerian Keuangan agar ada anggaran belanja tambahan sebesar Rp 1,2 triliun.

“Kondisi ini kami rasakan kurang optimal untuk mendapat mencapai target 2023 seperti kami rencanakan dalam roadmap. Maka dari itu, dengan renda hati kami usulkan anggaran belanja tambahan sebesar Rp1,2 triliun lebih untuk dapat secara ideal menjalankan program kami," ucapnya.