PDAM Kudus Tambah Sumur Produksi Antisipasi Musim Kemarau

KUDUS - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berencana menambah dua sumur produksi sebagai upaya memperkuat keandalan pasokan air untuk para pelanggan, terutama saat menghadapi musim kemarau tahun ini.

"Saat ini sudah ada 67 sumur produksi, namun dua sumur di antaranya tidak bisa digunakan karena ada kerusakan mesin pompa serta ada yang tersumbat lumpur sehingga tidak bisa dioperasikan," kata Direktur Teknik PDAM atau Perumda Tirta Muria Kudus Yan Laksmana di Kudus dilansir ANTARA, Selasa, 31 Januari.

Sementara debit yang dihasilkan, kata dia, masing-masing sumur berbeda-beda karena ada yang mencapai 8 liter per detik serta ada yang 10 liter per detik.

Hingga kini, suplai air ke masing-masing sambungan rumah tangga berlangsung lancar dan belum ada komplain terkait ketersediaan air dari PDAM.

Meskipun demikian, imbuh dia, sebagai langkah antisipasi musim kemarau, maka ditambah dua unit sumur baru dengan lokasi masih dalam tahap survei lokasi guna memastikan terdapat sumber air yang besar.

Upaya lain menghadapi musim kemarau, yakni melakukan revitalisasi semua sumur produksi agar debit air yang dihasilkan bisa maksimal.

"Dari puluhan sumur produksi yang ada, sudah ada 11 sumur produksi yang direvitalisasi sehingga debit airnya bisa lebih maksimal dibandingkan sebelumnya," ujarnya.

Belasan sumur tersebut, tersebar di beberapa kecamatan mulai dari Kecamatan Mejobo, Kaliwungu, dan Undaan.

"Kami juga mempersiapkan kemungkinan terburuk suplai airnya tidak memadai dengan sistem giliran dengan melakukan pola buka tutup saluran, sehingga peralatan yang tersedia juga dipastikan berfungsi normal," ujarnya.

Jumlah pelanggan PDAM Kudus saat ini mencapai 50.400 pelanggan yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kudus. Sedangkan kebutuhan air para pelanggan rata-rata harinya 0,526 meter kubik.