Pantauan Netray Soal Cak Nun Trending di Twitter Gara-Gara Menyebut Jokowi Firaun

JAKARTA – Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman.

Dia mengaku kesambet saat memberikan ceramah. Kesambet yang dimaksud adalah ketidakmampuan diri mengontrol ucapan.

“Saya barusan di sidang sama keluarga, diajar, disalah-salahi, digoblok-gobloki, dan disesat-sesati. Mengapa digoblok-gobloki karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan,” kata Cak Nun menyampaikan permohonan maafnya lewat kanal YouTube CakNun.com pada 17 Januari lalu.

Sebagai seorang guru, menurut Cak Nun, tidak sepantasnya dia melanggar sendiri apa yang telah dia ajarkan untuk jemaahnya.

"Kan saya yang mengajarkan jangan ngomong siapa, tapi apa, Itu saya sendiri melanggar, artinya saya minta maaf kepada keluarga, termasuk sama Sabrang ini mengajar aku entek-entekan (habis-habisan), karena saya mau apa yang saya sendiri mengajarkan untuk tidak dilakukan,” ucapnya.

Netray Media Monitoring, pada 14-22 Januari 2023, memantau kata kunci cak nun dan kesambet untuk melihat bagaimana perbincangan pegiat Twitter terkait ucapan Cak Nun yang mengibaratkan Jokowi sebagai Firaun. (Netray)

Sehingga, menurut Cak Nun, “Semua yang terciprat menjadi tidak enak atau menjadi menderita atau menjadi apa pun oleh ucapan saya itu." 

Potongan video ceramah Cak Nun yang menyinggung Presiden Jokowi tersebut memang sempat menjadi trending topic di Twitter.

Dalam video Cak Nun mengatakan, “Hasil pemilu kan menunjukkan tingkat kedewasaan rakyat, bahkan juga algoritma pemilu, misal Pemilu 2024 itu koen gak (kamu tidak) mungkin menang, wes onok sing (sudah ada yang) menang teko saiki (mulai sekarang), wes onok sing (sudah ada yang) menang,"

"Karena Indonesia wes (sudah) dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 Naga. Gak sembilan, 10 saiki rek. Terus Haman yang namanya Luhut," kata Cak Nun.

Begitupun setelah Cak Nun menyampaikan permohonan maaf. Perbincangan mengenai topik tersebut masih tetap menghangat di Twitter. Menurut pantauan Netray pada 14-22 Januari 2023, perbincangan mulai aktif dua hari setelah Cak Nun menyampaikan ceramah kontroversial tersebut dalam acara Maiyah di Tamantirto, Bantul, berarti pada 16 Januari 2023.

Ditemukan 4.831 twit yang mengandung kata kunci Cak Nun. Sementara, twit dengan kata kunci kesambet baru mulai ramai digunakan sejak 18 Januari 2023 atau setelah Cak Nun menyampaikan permohonan maaf.

Sejumlah akun terpantau mendominasi perbincangan dengan torehan impresi yang tinggi dalam kata kunci cak nun dan kesambet. (Netray)

“Perbincangan yang merujuk pada Cak Nun mencapai puncaknya pada 18 Januari 2023 dengan total 18.866 twit. Secara umum intensitas perbincangan terpantau mereda untuk beberapa hari setelahnya. Meskipun terhitung masih cukup tinggi hingga akhir periode pemantauan,” tulis Netray.

Selama sembilan hari pemantauan, Netray Media Monitoring mendapati 76.618 twit. Impresi atas unggahan-unggahan ini terpantau sebesar 38,6 juta kali dalam bentuk reply, retweet, dan favorites. Secara potensial, perbincangan terkait ceramah Cak Nun dapat menjangkau setidaknya hingga 114,3 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.

Secara garis besar, twit dengan sentimen negatif menguasai perbincangan. Totalnya mencapai 50.911 twit, hanya 12.809 twit yang bersentimen positif. Sisanya adalah twit dengan sentimen netral. Twit dengan sentimen negatif juga memuncak pada 18 Januari 2023, bertepatan dengan melonjaknya perbincangan dengan kata kunci kesambet.

Penyerang dan Pembela Cak Nun

Sejumlah akun terpantau mendominasi perbincangan dengan torehan impresi yang tinggi. Menempati posisi pertama adalah akun @ekowboy2 yang mengumpulkan setidaknya 30.328 total impresi. Akun ini membuat serangkaian twit yang sebagian besar membela Cak Nun.

@ekowboy2 juga membangun narasi para penyerang sosok Cak Nun adalah gerombolan pendukung Ganjar Pranowo, yang terbiasa juga menghina Anies Baswedan.

Akun @Dennysiregar7 menjadi akun yang meraup impresi kedua terbanyak. Twit dari akun ini tampaknya memiliki visi yang berbeda dengan akun @ekowboy2. @Dennysiregar7 melihat ceramah Cak Nun yang menyebut Presiden Jokowi sebagai Firaun adalah suatu kesalahan. Sebab bukan porsi Cak Nun untuk berbicara politik.

Unggahan-unggahan dari @Dennysiregar7 inilah yang secara tak langsung melambungkan kesambet sebagai buzzword atau istilah populer dalam konteks yang spesifik di linimasa Twitter. Twit yang ia buat pada 19 Januari 2023 menjadi twit paling populer.

Cak Nun menyampaikan permohonan maaf telah menyinggung Presiden Jokowi lewat channel YouTube CakNun.com pada 17 Januari 2023. (Tangkapan layar YouTube CakNun.com)

“Istilah kesambet kemudian menjadi istilah populer selama periode pemantauan. Kata ini paling banyak digunakan bersama firaun, presiden, dan Jokowi yang merujuk pada ceramah Cak Nun,” Netray menandaskan.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan kebebasan menyampaikan pendapat, baik kritik maupun saran hendaknya dilakukan dengan cara yang santun, bijak dan menghormati etika, tidak dengan cara yang sarkastik dan melanggar norma susila, hukum dan agama.

“Tidak boleh atas nama dakwah justru mengungkapkan kata-kata yang kasar, menebarkan ujaran kebencian, hoax, fitnah, adu domba, bersikap objektif dan berlaku tidak adil. Tokoh agama hendaknya juga menjadikan mimbar ceramah sebagai ruang edukasi publik yang mencerahkan dan inspiratif,” ucap Zainut Tauhid Sa’adi.